Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Dok Metrotvnews.com
Riza Aslam Khaeron • 23 October 2025 19:14
Jakarta: Kasus meninggalnya salah seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) di Bali yang diduga menjadi korban perundungan, baru-baru ini, hendaknya menjadi pengingat penting bagi dunia pendidikan untuk lebih serius menciptakan lingkungan kampus yang aman dan berkeadaban.
Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, Lestari Moerdijat, mendesak pihak Unud mengusut tuntas dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku perundungan yang diduga menyebabkan meninggalnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Timothy Anugrah Saputra, 22 tahun.
Timothy yang diduga terjatuh dari lantai empat gedung kampusnya pada Jumat, 18 Oktober 2025 pada pagi hari, ditemukan dalam kondisi kritis di area parkir belakang gedung FISIP. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong beberapa jam kemudian.
"Perguruan tinggi seharusnya menjadi tempat tumbuhnya nalar, empati, dan semangat kebangsaan, bukan justru menjadi ruang yang menumbuhkan tindak kekerasan," tegas Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Oktober 2025.
Ia menilai pemberian sanksi tegas merupakan langkah penting untuk menegakkan keadilan bagi korban sekaligus memberi efek jera terhadap pelaku.
"Kampus tidak boleh ragu menindak siapa pun yang terbukti melakukan perundungan. Ini demi menjaga martabat dunia pendidikan tinggi di Tanah Air," tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Kasus meninggalnya mahasiswa Unud yang diduga menjadi korban perundungan oleh rekan-rekannya, menimbulkan keprihatinan mendalam. Apalagi, korban diketahui masih dirundung dalam grup percakapan mahasiswa sebelum ditemukan dalam keadaan kritis.
| Baca Juga: Unud Bentuk Tim Investigasi Kematian Mahasiswa Diduga Korban Perundungan |