Kenaikan Pajak Ekspor Emas Jadi Momentum Perkuat Pasokan Domestik

Ilustrasi. Foto: dok MI/Immanuel.

Kenaikan Pajak Ekspor Emas Jadi Momentum Perkuat Pasokan Domestik

Ade Hapsari Lestarini • 19 November 2025 15:40

Jakarta: Rencana Pemerintah Indonesia untuk menerapkan pajak ekspor emas sebesar 7,5 persen hingga 15 persen mulai 2026 dinilai sebagai langkah tepat untuk memastikan nilai tambah emas dapat dinikmati di dalam negeri. Kebijakan ini juga dianggap selaras dengan tujuan hilirisasi dan penguatan cadangan emas nasional.

Menurut Pengamat Energi dari Community Director Evident Institute, Algooth Putranto, tarif pajak ekspor yang lebih tinggi untuk gold dore dan lebih rendah untuk minted bar adalah pola insentif yang sehat.

"Dengan skema ini, pelaku usaha didorong untuk melakukan pemurnian dan pengolahan di Indonesia. Ini memperkuat industri emas nasional sekaligus menekan praktik ekspor bahan mentah yang selama ini mengurangi potensi nilai tambah," ujar dia, dikutip Rabu, 19 November 2025.

Algooth mengatakan tingginya harga emas global - yang sudah berada di atas USD4.000 per ounce - menjadi momentum bagi pemerintah menangkap windfall profit secara proporsional. "Ketika harga global tinggi, wajar negara mengambil sebagian keuntungan. Ini praktik umum secara internasional," tambah dia.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

 

Alternatif menguntungkan bagi produsen emas


Ia menggarisbawahi, selain kenaikan tarif ekspor, ada alternatif yang lebih menguntungkan bagi produsen emas, yaitu menjual emasnya ke Antam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Pasar domestik sedang kekurangan pasokan, permintaan sangat tinggi, dan Antam memiliki jaringan distribusi yang kuat. Menjual ke Antam memberi kepastian harga, volume, dan bagian dari strategi memperkuat ketahanan emas nasional. Dalam jangka panjang ini justru lebih stabil bagi pelaku tambang," jelas dia.

Menurut dia, ketika pasokan emas masuk ke Antam, maka rantai pasok dalam negeri akan semakin kuat, membantu stabilitas pasar ritel, dan mengurangi ketergantungan pada volatilitas ekspor.

"Pilihan domestik menjadi semakin menarik dibandingkan mengejar pasar ekspor yang fluktuatif dan tertekan tarif baru," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)