Upaya Kemenag Jaga Kerukunan di Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Konferensi pers Kementerian Agama. Foto: Dok Kemenag

Upaya Kemenag Jaga Kerukunan di Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Arga Sumantri • 21 October 2025 15:22

Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan langkah Kementerian Agama (Kemenag) dalam setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Nasaruddin menyebut menjaga dan merawat kerukunan menjadi utama kerja Kemenag dalam mengawal Asta Cita Presiden Prabowo. 

"Asta Cita bukan sekadar rencana politik, tapi arah moral bangsa. Di Kementerian Agama, kami terus berupaya agar nilai agama tidak berhenti di mimbar, tetapi hidup dalam kebijakan yang memuliakan manusia," ujar Nasaruddin dalam refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita, di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Ia menegaskan kerukunan bukan hanya soal toleransi, tetapi juga syarat utama pembangunan. Sebab, tanpa kedamaian sosial, pembangunan tidak akan berjalan dan kokoh.

Dalam setahun terakhir, Kemenag mengembangkan sistem dan program yang konkret untuk memperkuat harmoni bangsa. Melalui aplikasi Si-Rukun (Early Warning System), potensi konflik keagamaan bisa dideteksi sejak dini di berbagai daerah. Penyuluh agama menjadi garda terdepan dalam mengoperasikan aplikasi ini.

Pengembangan Si-Rukun merupakan ikhtiar bersama seluruh unit eselon I Kemenag, mulai dari Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB). 

"Sistem ini dibangun berdasarkan penelitian terkait peta potensi konflik keagamaan di berbagai daerah, termasuk pemetaan zona merah, kuning, dan hijau," beber Nasaruddin.

Konferensi pers Kementerian Agama terkait 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. Dok Kemenag

Guna memperkuat kesiapan di lapangan, Kemenag telah melatih 500 penyuluh agama di KUA sebagai aktor resolusi konflik. Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mampu melakukan deteksi dini serta penanganan cepat di wilayah dengan potensi konflik tinggi.

Kemenag juga membina 300 penyuluh agama dalam pemetaan masalah sosial-keagamaan, memperkuat kapasitas 600 penceramah agar berdakwah dengan pendekatan moderat dan literasi digital, serta membina 200 dai muda untuk melahirkan generasi dai yang berwawasan moderat, adaptif, dan mandiri (dakwah kontekstual dan keterampilan entrepreneurship).

Kemenag juga menggelar Program Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) juga melahirkan 1.192 kader lintas agama yang dibekali semangat kepemimpinan plural dan damai. Kemenag bahkan melakukan rekonstruksi terhadap 25 pesantren eks-Jamaah Islamiyah dengan total 5.077 santri, sebagai langkah deradikalisasi berbasis pendidikan .

"Kerukunan adalah prasyarat pembangunan. Indonesia hanya bisa maju bila umatnya damai, saling menghormati, dan memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat," tegas Menag.

Capaian ini juga tercermin dalam hasil survei Poltracking Indonesia, yang menempatkan menjaga kerukunan antarumat beragama sebagai keberhasilan tertinggi pemerintahan Prabowo–Gibran dengan tingkat kepuasan publik mencapai 86,7 persen. Disusul menjaga kehidupan keagamaan, 80,2 persen dan menjaga persatuan bangsa 77,1 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)