Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis, 3 Juli 2025 mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai dalam upayanya untuk mendorong gencatan senjata di Ukraina setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pernyataan kepada wartawan sebelum bertolak ke Iowa, Trump menjelaskan bahwa perbincangannya dengan Putin cukup panjang dan mencakup sejumlah isu penting, termasuk situasi di Iran dan konflik yang terus berlangsung di Ukraina.
"Kami melakukan panggilan. Itu adalah percakapan yang cukup panjang. Kami membahas banyak hal, termasuk Iran dan, seperti yang Anda tahu, perang di Ukraina. Saya tidak senang dengan itu," kata Trump, seperti dilansir dari
Anadolu, Jumat, 4 Juli 2025.
Saat ditanya apakah ada kemajuan dalam pembicaraan tersebut, Trump menegaskan, "Tidak, saya sama sekali tidak membuat kemajuan dengannya hari ini".
Kedua pemimpin itu berbicara saat perundingan damai yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina terhenti dan setelah Washington menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Kyiv.
Kremlin mengatakan panggilan telepon itu berlangsung hampir satu jam. Trump merasa frustrasi dengan Moskow dan Kyiv karena upaya AS untuk mengakhiri pertempuran tidak membuahkan hasil.
"Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, seperti dikutip
Anadolu, Jumat 4 Juli 2025.
"Rusia tidak akan menyerah pada tujuan ini,” Ushakov.
Moskow telah lama menggambarkan tujuan maksimalisnya di Ukraina sebagai upaya menyingkirkan "akar penyebab" konflik, menuntut Kyiv untuk melepaskan ambisi NATO-nya
(Muhammad Reyhansyah)