Presiden Rusia Vladimir Putin lakukan pembicaraan telepon dengan Trump. Foto: The White House
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan komunikasi lewat telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam pembicaraan itu Putin mengatakan kepada Trump melalui telepon bahwa Moskow tidak akan "menyerahkan" tujuannya di Ukraina.
Kedua pemimpin itu berbicara saat perundingan damai yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina terhenti dan setelah Washington menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Kyiv.
Kremlin mengatakan panggilan telepon itu berlangsung hampir satu jam. Trump merasa frustrasi dengan Moskow dan Kyiv karena upaya AS untuk mengakhiri pertempuran tidak membuahkan hasil.
"Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, seperti dikutip
Anadolu, Jumat 4 Juli 2025.
"Rusia tidak akan menyerah pada tujuan ini,” Ushakov.
Moskow telah lama menggambarkan tujuan maksimalisnya di Ukraina sebagai upaya menyingkirkan "akar penyebab" konflik, menuntut Kyiv untuk melepaskan ambisi NATO-nya.
Serangan Moskow di Ukraina telah menewaskan ratusan ribu orang dan Rusia kini menguasai sebagian besar wilayah Ukraina timur dan selatan.
Meski begitu, Putin memberi tahu Trump bahwa Moskow akan terus mengambil bagian dalam negosiasi. "Ia juga berbicara tentang kesiapan pihak Rusia untuk melanjutkan proses negosiasi," imbuh Ushakov.
"Vladimir Putin mengatakan bahwa kami terus mencari solusi politik yang dinegosiasikan untuk konflik tersebut," kata Ushakov.
Moskow selama berbulan-bulan menolak menyetujui gencatan senjata yang diusulkan AS di Ukraina. Kyiv dan sekutu Baratnya menuduh Putin menunda proses tersebut sambil terus mendorong kemajuan
Rusia di Ukraina.
Kremlin mengatakan bahwa Putin juga telah "menekankan" kepada Trump bahwa semua konflik di Timur Tengah harus diselesaikan "secara diplomatis", setelah AS menyerang situs nuklir di sekutu Rusia, Iran.
Zelensky di Denmark
Putin dan Trump berbicara saat Kyiv mengatakan bahwa serangan Rusia pada hari Kamis menewaskan sedikitnya delapan orang di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi sekutunya, Denmark, pada Kamis. Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa Trump dan Zelensky berencana untuk berbicara satu sama lain pada hari Jumat.
Keputusan AS untuk menghentikan beberapa pengiriman senjata telah sangat menghambat Kyiv, yang telah bergantung pada dukungan militer Barat sejak Moskow melancarkan serangannya pada tahun 2022.
Zelensky mengatakan, kepada sekutu UE di Denmark bahwa keraguan atas bantuan militer AS memperkuat perlunya kerja sama yang lebih besar dengan Brussels dan NATO.
Ia menekankan lagi bahwa Kyiv selalu mendukung "gencatan senjata tanpa syarat" Trump.
Pada hari Rabu, Kyiv bergegas untuk mengklarifikasi dengan AS apa arti pengumuman Gedung Putih tentang penghentian beberapa pengiriman senjata.
"Dukungan Amerika yang berkelanjutan untuk Ukraina, untuk pertahanan kita, untuk rakyat kita adalah kepentingan bersama kita," kata Zelensky pada Rabu.
Rusia secara konsisten menyerukan negara-negara Barat untuk berhenti mengirim senjata ke Kyiv.