Sistem pertahanan udara Patriot buatan AS. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 2 July 2025 09:43
Washington: Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) telah menunda pengiriman rudal pertahanan udara dan senjata presisi lainnya ke Ukraina akibat kekhawatiran terhadap stok amunisi nasional yang semakin menipis. Hal ini dilaporkan oleh Politico pada Selasa, 1 Juli 2025, mengutip tiga sumber yang mengetahui langsung keputusan tersebut.
Penangguhan ini diputuskan oleh Kepala Kebijakan Pentagon, Elbridge Colby, setelah dilakukan tinjauan terhadap cadangan amunisi nasional yang menunjukkan penurunan drastis dalam jumlah peluru artileri, rudal pertahanan udara, dan amunisi berpemandu presisi.
Melansir dari India Today, Rabu, 2 Juli 2025, pengiriman senjata tersebut sebelumnya dijanjikan kepada Ukraina di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Meski begitu, laporan menyebut bahwa perlambatan terjadi dalam beberapa hari terakhir, dan hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Pentagon menanggapi laporan tersebut.
Di antara persenjataan yang ditunda adalah rudal interseptor pertahanan udara yang sangat penting dalam menghadapi serangan udara Rusia, termasuk drone dan misil. Sumber menyebutkan bahwa jenis rudal ini sangat dibutuhkan oleh Ukraina untuk melindungi infrastruktur dan wilayah sipil dari serangan udara berulang.
Rusia, yang kini menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina, terus melancarkan serangan dan baru-baru ini mendapatkan kemajuan di wilayah tenggara, termasuk Donetsk dan Dnipropetrovsk, menurut laporan Reuters.
Bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina sebelumnya sempat tertunda pada Februari dan kembali dihentikan lebih lama pada Maret 2025. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah melanjutkan pengiriman bantuan terakhir yang telah disetujui di era Biden, namun belum mengumumkan kebijakan baru terkait dukungan militer lebih lanjut.
Penundaan terbaru ini berpotensi mengganggu pertahanan Ukraina di tengah serangan udara intensif dari Rusia dan meningkatnya tekanan terhadap pasokan militer Kyiv. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Pilot Ukraina Tewas Saat Halau Serangan Rusia, Zelensky Desak Dukungan AS