Kapal Madleen berlayar menuju Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 June 2025 12:39
Madrid: Kementerian Luar Negeri Spanyol memanggil diplomat tertinggi Israel di Madrid pada Senin, 9 Juni 2025, sebagai bentuk protes atas tindakan Israel yang mencegat armada kapal bantuan untuk Gaza di perairan internasional. Langkah ini dilaporkan oleh harian El Pais dan penyiar Cadena Ser.
Diplomat yang dipanggil adalah Dan Poraz, perwakilan tertinggi Kedutaan Besar Israel di Spanyol.
Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 10 Juni 2025, pemanggilan ini dilakukan setelah pasukan Israel menghentikan kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Jalur Gaza, wilayah yang telah lama diblokade.
Salah satu penumpang kapal tersebut adalah warga negara Spanyol, Sergio Toribio, seorang aktivis yang ikut serta dalam misi kemanusiaan tersebut.
"Kementerian sedang berkoordinasi dengan warga negara Spanyol yang terlibat, keluarganya, dan juga dengan Kementerian Luar Negeri Israel. Kami juga memberikan bantuan konsuler yang diperlukan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Spanyol kepada El Pais.
Poraz menjadi diplomat Israel berpangkat tertinggi di Spanyol sejak pemerintah Israel menarik duta besarnya dari Madrid. Penarikan itu dilakukan menyusul kritik keras pemerintah Spanyol terhadap operasi militer Israel di Gaza serta pengakuan resmi Spanyol terhadap negara Palestina. Ini adalah kali kedua dalam tiga minggu terakhir Spanyol memanggil perwakilan diplomatik Israel.
Sebelumnya, pada 21 Mei, Spanyol juga mengajukan protes atas insiden penembakan oleh tentara Israel terhadap delegasi diplomatik internasional di wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk seorang staf dari Konsulat Jenderal Spanyol di Yerusalem.
Adapun armada bantuan yang dicegat Israel adalah kapal Madleen, yang sedang dalam pelayaran menuju Gaza pada 1 Juni lalu. Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Sisilia, Italia, membawa bantuan kemanusiaan seperti susu formula bayi dan peralatan medis.
Menurut Freedom Flotilla Coalition, organisasi internasional yang menyelenggarakan misi tersebut, tentara Israel menculik 12 orang di atas kapal, termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis.
Di antara para awak kapal terdapat sejumlah tokoh internasional, seperti aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan.
Aktivis lain yang juga berada di kapal antara lain Yasemin Acar (Jerman), Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard (Prancis), Thiago Avila (Brasil), Suayb Ordu (Türkiye), Marco van Rennes (Belanda), serta Omar Faiad, jurnalis Al Jazeera Mubasher asal Prancis. (Nada Nisrina)
Baca juga: Menlu Sugiono Kecam Pencegatan Kapal Bantuan ke Gaza oleh Israel