Kapal Bantuan Madleen Dikawal oleh Kapal Perang Israel ke Pelabuhan Ashdod

Kapal Madleen yang juga ditumpangi Greta Thunberg, tiba di Ashdod, Israel. Foto: Anadolu

Kapal Bantuan Madleen Dikawal oleh Kapal Perang Israel ke Pelabuhan Ashdod

Fajar Nugraha • 10 June 2025 05:45

Ashdod: Kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Madlen, tiba di pelabuhan Ashdod, Israel, pada Senin 9 Juni 2025 malam waktu setempat. Kapal yang juga ditumpangi aktivis Greta Thunberg itu, berlabuh dengan di bawah pengawalan militer.

Pasukan Israel menyita kapal tersebut pada Senin pagi, mengalihkannya dari misinya untuk mengirimkan bantuan penting ke daerah kantong yang terkepung tersebut.

“Kapal tersebut tiba di Israel dengan dikawal oleh kapal perang Israel,” kata koresponden Anadolu.

Madleen berlayar dari Italia pada 1 Juni untuk meningkatkan kesadaran akan kekurangan pangan di Jalur Gaza, yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebut sebagai "tempat paling lapar di Bumi".
 

Baca: Israel Sita Kapal Ditumpangi Greta Thunberg dan Menariknya dari Perairan.


Setelah lebih dari 20 bulan perang PBB telah memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan.

“Sekitar pukul 4.02 pagi pada hari Senin, pasukan Israel mencegat paksa kapal tersebut saat mendekati Gaza,” kata Freedom Flotilla Coalition.

"Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik," kata Thunberg dalam rekaman yang dibagikan oleh koalisi tersebut.

Video dari kelompok tersebut menunjukkan para aktivis mengangkat tangan saat pasukan Israel menaiki kapal, dengan salah satu dari mereka mengatakan tidak ada yang terluka sebelum intersepsi tersebut.

Kementerian luar negeri Israel, dalam sebuah posting di media sosial, mengatakan "semua penumpang 'kapal pesiar swafoto' aman dan tidak terluka", seraya menambahkan bahwa mereka berharap para aktivis tersebut kembali ke negara asal mereka.

Turki mengecam pencegatan itu sebagai "serangan keji" dan Iran mengecamnya sebagai "bentuk pembajakan" di perairan internasional.

Pada Mei, kapal Freedom Flotilla lainnya, Conscience, melaporkan bahwa kapal itu diserang oleh pesawat nirawak dalam sebuah serangan yang oleh kelompok itu dituduhkan dilakukan oleh Israel. Pada tahun 2010, serangan komando Israel terhadap kapal Turki Mavi Marmara, yang merupakan bagian dari upaya serupa untuk menembus blokade laut, menewaskan 10 warga sipil.

Pada Minggu, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan bahwa blokade, yang telah berlaku selama bertahun-tahun sebelum perang Israel-Hamas, diperlukan untuk mencegah pejuang Palestina mengimpor senjata.

Jurnalis di atas kapal

Madleen dicegat sekitar 185 kilometer di sebelah barat pantai Gaza, menurut koordinat dari koalisi.

Presiden Emmanuel Macron meminta agar enam warga negara Prancis yang berada di atas kapal itu "diizinkan untuk kembali ke Prancis sesegera mungkin", kata seorang pejabat kepresidenan.

Dua di antaranya adalah wartawan, Omar Fayyad dari Al Jazeera yang berkantor pusat di Qatar dan Yanis Mhamdi, yang bekerja untuk publikasi daring Blast, menurut kelompok hak media Reporters Without Borders, yang mengutuk penahanan mereka dan menyerukan "pembebasan segera" mereka.

Al Jazeera dengan tegas mengecam serangan Israel,” kata jaringan itu dalam sebuah pernyataan, menuntut pembebasan wartawan tersebut.

Adalah, sebuah LSM Israel yang menawarkan dukungan hukum bagi minoritas Arab di negara itu, mengatakan para aktivis di atas Madleen telah meminta layanannya, dan bahwa kelompok itu kemungkinan akan dibawa ke pusat penahanan sebelum dideportasi.

Israel menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza guna mengatasi kekurangan makanan dan pasokan dasar yang meluas.

Dalam apa yang disebut oleh penyelenggara sebagai "tindakan simbolis", ratusan orang meluncurkan konvoi darat pada hari Senin dari Tunisia dengan tujuan mencapai Gaza.

Anak-anak Gaza meninggal

Israel baru-baru ini mengizinkan beberapa pengiriman untuk dilanjutkan setelah melarangnya selama lebih dari dua bulan dan mulai bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk dan didukung AS.

Namun, lembaga-lembaga kemanusiaan telah mengkritik GHF dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak untuk bekerja sama dengannya, dengan alasan kekhawatiran atas praktik dan kenetralannya.

Puluhan orang telah tewas di dekat titik-titik distribusi GHF sejak akhir Mei, menurut badan pertahanan sipil Gaza.

Di Kota Gaza pada hari Senin, warga Palestina yang mengungsi Umm Mohammed Abu Namous mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap "semua negara berdiri bersama kami dan membantu kami, dan kami menerima 10 perahu, bukan satu".

"Kami adalah orang-orang yang tidak bersalah. Anak-anak kami meninggal karena kelaparan. Kami tidak ingin kehilangan lebih banyak anak karena kelaparan,” ujar Namous.

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan, sedikitnya 54.880 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas di wilayah itu sejak dimulainya perang. PBB menganggap angka-angka ini dapat diandalkan.

Dari 251 orang yang disandera selama serangan Hamas, 54 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 32 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)