Kejadian Bibir Sumbing Bisa Dicegah saat Bayi Masih di Dalam Kandungan, Begini Caranya

Ilustrasi. Medcom

Kejadian Bibir Sumbing Bisa Dicegah saat Bayi Masih di Dalam Kandungan, Begini Caranya

M. Iqbal Al Machmudi • 17 May 2025 23:48

Jakarta: Kejadian bibir sumbing pada anak masih sering terjadi. Hal itu ternyata bisa dilihat, bahkan dicegah saat bayi masih di dalam kandungan. 

Labiopalatoschizis atau bibir sumbing dan celah langit adalah kelainan bawaan yang masih sering ditemukan. Kondisi itu tidak hanya memengaruhi bentuk wajah anak, namun berdampak pada kemampuan makan, bicara, hingga pendengarannya. Apabila dengan penanganan sejak dini oleh tim multidisiplin termasuk dokter THT, anak-anak dengan kondisi ini dapat tumbuh dengan sehat dan meraih kulitas hidup baik.

Labiopalatoschizis merupakan kelainan yang terjadi akibat proses gangguan proses penyatuan jaringan wajah pada masa awal kehamilan. Lalu, dapat muncul berbagai macam dari celah pada bibir saja, celah pada keduanya yaitu bibir dan langit, atau salah satunya, dan seringkali berdampak luas terhadap fungsional maupun psikososial anak.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala dan Leher Trimartani mengatakan diagnosis bibir sumbing bisa dilihat ada defek atau kelainan bentuk pada bibir janin, baik satu sisi maupun dua sisi. Kemudian, bisa dilihat dari lelangit-lelangitnya ada defek atau tidak.

"Pada dasarnya bibir sumbing pada anak terjadi karena kegagalan fusi dari pembentukan bibir atau palatum yang sempurna. Adapun penyebab kegagalan fusi bermacam-macam mulai dari gizi, kekurangan hemoglobin, anemia, kelainan nutrisi, kelainan oksigen, dan konsumsi obat-obat tertentu yang bisa mempengaruhi pembentukan bibir dan palatum sejak kehamilan," papar Trimartani dikutip pada Sabtu, 17 Mei 2025.
 

Baca Juga: 

Kemenkes: Hampir Seperempat Balita Kita Mengalami Anemia


Mendeteksi kondisi bayi dalam kandungan pada saat kehamilan dengan antenatal care menggunakan USG, bisa melihat kondisi pembentukan bibirnya tidak sempurna dan sudah bisa dilakukan edukasi pada orang tua untuk mempersiapkan diri kalau anak lahir dengan bibir sumbing.

Bibir sumbing tidak hanya kelainan fisik luar saja yang terpengaruh, ada banyak muskulus orbikularis daerah mulut, otot hidung yang akan terpengaruhi, dan dari perkembangannya bakal terpengaruhi anatominya.

"Tidak hanya bibir sumbing tetapi juga akan terjadi distorsi bentuk akibat otot-ototnya, perkembangan wajahnya, tulang wajahnya, dan langit-langitnya atau cleft palate," kata dia.

Terapi Bibir Sumbing

Apabila anak sudah mengalami bibir sumbing, orang tua perlu memperhatikan kondisi mulai dari sebelum operasi hingga terapi pascaoperasi. Hal itu untuk merawat kondisi fisiknya dan mengembalikan suaranya.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala dan Leher, Dini Widiarni Widodo, mengatakan bayi pada waktu kandungan tentu bisa dinilai akan terjadi celah atau tidak dengan USG. Sehingga, menjadi persiapan buat orang tua. 

"Kemudian pada saat bayi lahir tentunya ada cara-cara bagaimana memberikan intik ya terutama pada bayi-bayi dengan celah palatum jadi ada dotnya yang khusus kemudian cara bayi pada waktu menyusui jadi lebih tegap," ujar Dini.
 
Baca Juga: 

Sekitar 2 Juta Anak Indonesia Tak Tumbuh Sesuai Umur, Begini Saran Pakar Gizi


Dari umur 0 sampai 3 bulan kalau ditemukan ada celah bibir bisa melakukan taping atau metode mendekatkan celah pada bibir sebelum operasi. Pada saat setelah membaik bisa dilakukan tindakan.

"Taping pada usia tersebut menjadi salah satunya cara atau persiapan untuk lakukan operasi. Menjadi perhatian merawat luka bekas operasi artinya jangan sampai terlihat lebar atau celah pada saat tersenyum," kata dia.

Selain itu, lanjut Dini, yang perlu diwaspadai lainnya, yakni gangguan ventilasi dengan melakukan solotopometri. Kemudian, dilihat bagaimana berbicara tingkatan sengau yang menjadi perencanaan pada waktu kita melakukan palatoplasti. 

Harapannya dapat menghasilkan suatu suara yang baik pada anak dengan bibir sumbing. Hasil palatoplasti dinilai setelah operasi kurang lebih 2 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan diiringi dengan speech therapy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)