Ilustrasi Pemadam Kebakaran. Istimewa
Whisnu Mardiansyah • 18 July 2025 19:09
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri memperkuat peran Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) berperan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran berbasis komunitas.
Seiring dengan meningkatnya jumlah relawan di berbagai daerah, Kemendagri mendorong penguatan kapasitas secara menyeluruh, baik dari sisi pelatihan, dukungan peralatan, hingga peningkatan kerja sama.
Direktur Jenderal Bina Adwil, Safrizal ZA, menegaskan Redkar merupakan bagian penting dari sistem perlindungan masyarakat terhadap bencana kebakaran. Terutama di daerah-daerah yang belum memiliki layanan damkar yang memadai.
“Pembinaan Redkar menjadi tanggung jawab bersama. Kami di Kemendagri terus mendorong pemerintah daerah untuk memberi perhatian serius dalam hal pelatihan, pembekalan, dan penyediaan sarana bagi para relawan. Redkar bukan hanya cadangan, mereka adalah ujung tombak di garis depan saat kebakaran terjadi,” tegas Safrizal di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Sebagai respons atas terbatasnya petugas dan fasilitas pemadam kebakaran di wilayah pedesaan dan daerah terpencil, Redkar hadir sebagai jawaban atas kebutuhan penanganan kebakaran, mengisi kekosongan peran pemadam kebakaran di banyak daerah.
"Kami sedang merancang pendekatan pembinaan yang lebih terstruktur, termasuk modul pelatihan nasional, integrasi data Redkar dalam sistem penanggulangan bencana daerah, serta peningkatan advokasi agar dukungan anggaran menjadi prioritas di APBD,” jelas Safrizal.
Pembentukan Redkar secara nasional diperlukan adanya partisipasi aktif masyarakat tingkat daerah dalam pencegahan dan pengurangan risiko kebakaran.
Dengan slogan cepat, tanggap, dan peduli, Redkar hadir bukan sekadar sebagai relawan sukarela, melainkan sebagai wujud nyata keterlibatan publik dalam menjaga keselamatan lingkungan sekitar.