Trading crypto adalah aktivitas jual-beli aset seperti Bitcoin atau Ethereum dalam periode singkat untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga (Foto:Dok)
Rosa Anggreati • 22 September 2025 19:04
Jakarta: Mulai di exchange tepercaya yang terdaftar OJK dan diawasi Bappebti. Per 10 Jan 2025, pengawasan aset crypto beralih dari Bappebti ke OJK sesuai PP2. Pastikan sertifikasi ISO/IEC 27001. Selesaikan KYC, deposit, pelajari analisis teknikal–fundamental; mulai dari aset likuid berkapitalisasi besar dan nominal kecil.
Menurut OJK, per Juni 2025 investor crypto mencapai 15,85 juta, melampaui investor saham. Panduan ini merangkum langkah awal, aplikasi, analisis, dan manajemen risiko—agar kamu mulai dengan aman via Pluang, yang diawasi OJK/Bappebti dan bersertifikat ISO/IEC 27001.
Apa Itu Trading Crypto?
Trading crypto adalah aktivitas jual-beli aset seperti Bitcoin atau Ethereum dalam periode singkat untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga. Berbeda dengan investasi jangka panjang (HODL), trading fokus pada analisis teknikal, momentum pasar, dan disiplin strategi.
Kelebihan trading crypto:
- Potensi keuntungan tinggi, meski risikonya juga besar.
- Pasar buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
- Banyak pilihan aset dengan karakteristik berbeda.
Kekurangannya:
- Risiko tinggi karena volatilitas harga.
- Membutuhkan pemahaman teknis, waktu, dan kedisiplinan ekstra.
Jenis-Jenis Trading Crypto Populer
Berikut adalah gaya trading yang populer di kalangan trader crypto:
- Day Trading: Beli-jual dalam sehari untuk memanfaatkan volatilitas.
- Swing Trading: Tahan posisi beberapa hari/minggu.
- Scalping: Trading cepat dengan target profit kecil tapi sering.
- HODL / Investasi Jangka Panjang: Simpan bertahun-tahun dengan keyakinan nilai meningkat.
Langkah Awal Trading Crypto Bagi Pemula
Bagi pemula, berikut langkah paling praktis untuk memulai trading crypto:
- Pilih aplikasi trading crypto legal: Gunakan aplikasi terpercaya yang sudah teregulasi OJK dan Bappebti. Serta memiliki sertifikat ISO (ISO/IEC 27001) untuk memastikan proteksi data dari exchange crypto.
- Daftar & verifikasi akun (KYC): Unggah KTP/paspor, lakukan selfie, lalu tunggu verifikasi.
- Pengenalan & edukasi trading crypto: Sebelum benar-benar masuk ke pasar, pelajari istilah dasar seperti wallet, spot trading, dan leverage. Manfaatkan materi edukasi di Pluang seperti artikel, panduan, dan webinar agar lebih siap.
- Deposit dana: Setelah verifikasi, lakukan deposit via transfer bank, e-wallet (OVO, Dana, GoPay), atau virtual account; nominal fleksibel mulai Rp10 ribu.
- Pilih Aset Kripto yang Tepat: Pemula biasanya mulai dari Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).
- Analisis Pasar Sebelum Trading: Lihat tren harga, berita terbaru, atau indikator teknikal.
- Terapkan Manajemen Risiko: Tentukan stop loss, target profit, dan jangan pakai seluruh modal.
- Mulai Trading (Buy/Sell) & Pantau Posisi: Lakukan eksekusi order dan cek portofolio secara berkala.
Analisis Pasar dalam Trading Crypto
1. Analisis Fundamental
Fokus pada faktor eksternal: Regulasi (mendukung/membatasi adopsi), perkembangan teknologi blockchain yang meningkatkan utilitas, serta berita global seperti kolaborasi perusahaan besar. Ini memberi gambaran jangka menengah–panjang tentang prospek aset.
2. Analisis Teknikal
Gunakan data historis harga & volume untuk memprediksi arah berikut. Indikator umum:
- RSI: Mendeteksi kondisi overbought/oversold.
- MACD: Membaca momentum tren.
- Moving Average: Mengukur arah tren.
- Candlestick pattern: Sinyal reversal/continuation.
Manajemen Risiko & Strategi Trading Crypto
- Batasi Risiko per Transaksi: Misalnya hanya 2–5% dari total modal di setiap transaksi. Dengan cara ini, kerugian di satu posisi tidak akan langsung menggerus seluruh portofolio.
- Gunakan Stop Loss: Menutup posisi otomatis di level tertentu agar kerugian tak membesar.
- Hindari FOMO (Fear of Missing Out): Jangan membeli hanya karena harga naik tajam/ramai dibicarakan; patuhi rencana.
- Diversifikasi Aset: Jangan menaruh semua modal pada satu koin atau token saja.
Alat & Fitur Penting dalam Trading Crypto
- Stop Loss & Take Profit: Fitur ini membantu trader menjual aset secara otomatis di level harga tertentu.
- Limit Order & Market Order: Limit Order memungkinkan trader menentukan harga tertentu, dan order hanya akan tereksekusi ketika harga mencapai level tersebut.
- Price Alert: Price alert atau notifikasi harga memberi peringatan saat aset crypto menyentuh level target yang telah ditentukan.
Kesalahan Umum Pemula Saat Trading Crypto
1. Lakukan Riset (DYOR – Do Your Own Research)
Sebelum membeli aset crypto, pastikan kamu memahami proyeknya: tim pengembang, use case, komunitas, dan prospeknya. Dengan riset mandiri, kamu bisa terhindar dari aset yang hanya sekadar hype atau berisiko tinggi.
2. Overtrading
Terlalu sering membuka dan menutup posisi justru bisa menguras modal karena biaya transaksi bertambah dan keputusan sering diambil tanpa analisis matang.
3. All-in pada Satu Aset
Menaruh seluruh modal pada satu aset sangat berisiko karena jika harga turun drastis, kerugian bisa sangat besar.
4. Ikut Tren Tanpa Analisis
Banyak pemula membeli hanya karena tren atau rekomendasi media sosial tanpa riset sendiri.
5. Tidak Menggunakan Stop Loss
Mengabaikan stop loss bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar dari yang direncanakan.
6. Hindari FOMO & FUD
Jangan mengambil keputusan hanya karena takut ketinggalan (FOMO - Fear of Missing Out) saat harga naik, atau panik berlebihan (FUD - Fear, Uncertainty, Doubt) saat harga turun. Tetap disiplin mengikuti strategi dan rencana trading yang sudah dibuat.
Perbandingan Aset Crypto Populer
Tabel berikut memberi gambaran singkat aset utama untuk pemula:
FAQ Seputar Trading Crypto
1. Langkah awal trading crypto?
Pilih aplikasi yang sudah terdaftar di OJK dan Bappebti serta memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001 seperti
Pluang. Setelah itu, daftar akun, lakukan verifikasi identitas (KYC), deposit dana, lalu beli aset pertama seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).
2. Apa Risiko Trading Crypto?
Trading crypto memiliki risiko tinggi karena harganya sangat fluktuatif dalam waktu singkat. Selain itu, faktor eksternal seperti regulasi dan sentimen pasar global juga bisa mempengaruhi harga secara drastis.
3. Main crypto minimal berapa?
Mulai main crypto modal kecil.
Pluang memungkinkan investasi dari Rp10.000. Karena bisa beli pecahan, tak perlu 1 koin penuh—Rp100 ribu cukup untuk belajar dan berinvestasi bertahap.
4. Trading crypto pakai aplikasi apa?
Pluang adalah aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang telah teregulasi dan memperoleh rating 4,8 di Google Play Store. Selain aset crypto dan derivatif seperti crypto futures,
Pluang juga menyediakan akses ke saham Amerika, ETF, options, emas, hingga reksa dana. Biaya kompetitif, fitur pro, dan konten edukasi komprehensif membantu pengguna mempersiapkan diri sebelum terjun ke pasar.
5. Bagaimana Cara Membeli dan Menjual Aset Kripto?
Di exchange yang terdaftar di OJK & Bappebti, pilih aset, masukkan nominal, konfirmasi pembelian. Untuk menjual, pilih aset di portofolio, tentukan jumlah, hasil penjualan masuk ke saldo akun.
6. Berapa harga crypto hari ini rupiah?
Harga crypto berubah setiap detik. Per 7 September 2025:
- Bitcoin: Rp1.828.000.000
- Ethereum: Rp70.700.000
Untuk update real-time, cek aplikasi
Pluang.
7. Berapa nilai USD1000 dalam crypto?
Nilainya bergantung koin yang dibeli:
- USD1000 = 0.009 BTC (harga Rp1,8 Miliar/BTC).
- USD1000 = 0.233 ETH (harga Rp70,7 Juta/ETH).
Cek langsung di
Pluang untuk kurs terbaru.
8. Apakah pemula bisa untung dari trading crypto?
Bisa, asal memahami risiko. Mulai dengan modal kecil, disiplin pada strategi, dan terus belajar. Banyak trader pemula rugi karena FOMO dan tidak punya trading plan.
Kesimpulan
Peluang profit trading crypto tinggi, tetapi risikonya pun besar. Kunci suksesnya adalah memakai aplikasi aman seperti
Pluang, menguasai analisis teknikal & fundamental, menerapkan manajemen risiko, dan disiplin pada strategi. Awali dengan modal kecil, pantau harga real-time, dan terus belajar agar mantap menghadapi pasar crypto yang beroperasi 24/7.