Ilustrasi. Foto: Dok MI
Naufal Zuhdi • 20 April 2025 18:16
Jakarta: Bulog diminta segera menyalurkan beras yang dimilikinya. Hingga 1 April 2025, beras yang berada di gudang Bulog di berbagai daerah adalah 2,34 juta ton beras. Sebanyak 1,792 juta ton dari 2,34 juta ton adalah sisa stok beras akhir 2024, yang sebagian besar berasal dari impor.
Sekitar 436 ribu ton (18,6 persen) dari 2,34 juta ton beras telah berusia 7-12 bulan, bahkan hampir 55 ribu ton (2,3 persen) berusia lebih dari 1 tahun. Dengan demikian, mayoritas berada yang berada di gudang Bulog adalah sekitar 1,079 juta ton (46,1 persen) merupakan beras yang berusia 4-6 bulan.
"Idealnya beras hanya disimpan empat bulan. Lebih dari 4 bulan beras harus dikeluarkan dari gudang untuk disalurkan agar beras tidak berpotensi turun mutu, bahkan rusak," kata Pengamat Pertanian Khudori dikutip Minggu, 20 April 2025.
Khudori mengungkapkan bahwa yang disimpan di gudang memerlukan perawatan. Semakin lama penyimpanan beras yang dilakukan, maka akan semakin besar pula biaya perawatan.
"Ini akan membebani Bulog sebagai korporasi. Selain itu, kalau ada beras rusak di gudang, Bulog pasti dihujat. Temuan beras berkutu di gudang Bulog di Yogyakarta Maret 2025 lalu saja sudah membuat gaduh, apalagi bila ada beras rusak," bebernya.
Baca juga:
Perkuat Stok CBP, Pemerintah Gigih Genjot Penyerapan Gabah Beras |