Perkuat Stok CBP, Pemerintah Gigih Genjot Penyerapan Gabah Beras

Panen petani. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee.

Perkuat Stok CBP, Pemerintah Gigih Genjot Penyerapan Gabah Beras

Naufal Zuhdi • 10 April 2025 15:18

Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) turut berupaya dalam optimalisasi penyerapan beras dalam negeri untuk memastikan stok cadangan beras pemerintah terpenuhi dalam kondisi aman dan stabil. Hal ini diungkapkan oleh Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy pada saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Kompleks Pergudangan Sukamaju Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel, Palembang.

Sarwo menyebut jika penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram Gabah Kering Panen (GKP) merupakan salah satu wujud pemerintah hadir demi kesejahteraan petani.

"Saat ini petani merasakan manfaat dari kebijakan harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini merupakan bentuk kehadiran dan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat khususnya petani sebagai produsen pangan," kata Sarwo dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis, 10 April 2025.

Bapanas, sambung Sarwo, memiliki kewenangan memberikan penugasan kepada Bulog untuk penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berfungsi menjaga stabilitas pasokan dan harga, mengantisipasi kekurangan pasokan serta memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Upaya pemenuhan penyerapan gabah petani untuk CBP ini sejalan dengan semangat swasembada pangan yang diusung Bapak Presiden Prabowo Subianto. Tidak hanya itu, penyerapan gabah petani untuk memperkuat stok CBP menjadi salah satu langkah konkret dalam keberpihakan kepada petani," tegas Sarwo.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menegaskan saat ini stok beras nasional sebanyak 2,4 juta ton kemudian yang ada di Sumatera Selatan itu total 51.400 ton dari target sekitar 160 ribu ton setara beras, sedangkan  pengadaan yang dilakukan secara nasional telah mencapai 840 ribu ton setara beras dari target tiga juta ton setara beras.

"Bulog terus melakukan pengadaan beras dengan harga Rp12 ribu per kg atau dalam bentuk GKP dengan harga Rp6.500, untuk menambah stok cadangan beras pemerintah dengan target tiga juta ton setara beras," ungkap dia.
 

Baca juga: Para Kepala Daerah Pastikan Harga Gabah Petani Tetap Stabil


(Ilustrasi panen raya padi. Foto: Medcom.id/Novi Adavid)
 

Apresiasi semua pihak yang terlibat


Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman mengapresiasi Bapanas, Bulog, dan peran seluruh mitra yang telah melakukan upaya untuk menyerap hasil panen petani dengan maksimal ditengah segala kendala yang ada.

"Kami sudah berkunjung di beberapa daerah, saat ini petani berterima kasih atas keputusan Bapak Presiden menugaskan kepada Bulog untuk membeli harga gabah seharga Rp6.500 atau beras seharga Rp12 ribu," kata Alex.

Dirinya pun memahami dengan anggaran yang disediakan pemerintah sehingga Bulog harus mengambil penyerapan dari komersil. Untuk itu, harus ada solusi dengan serapan yang sedemikian besar maka akan muncul juga kendala terkait sarana dan prasarana misalnya biaya perawatan dan lain-lain.

"Untuk itu kami sebagai mitra akan siap sedia untuk diskusi dan memberikan support penuh kepada Bulog, dan juga support dari Badan Pangan Nasional. Yang pasti jangan pernah mematikan harapan para petani yang sekarang sudah sangat riang gembira dengan harga pembelian Rp6.500/kg dalam bentuk gabah," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan stok CBP yang memadai menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Stok CBP dapat digunakan pemerintah saat terjadi fluktuasi harga di pasar atau stimulus bantuan ke masyarakat berpendapatan rendah.

"Kecukupan stok beras yang ada di Bulog itulah yang menopang stabilitas pasokan dan harga pangan, sebab dengan stok yang ada dan cukup, dapat dilakukan berbagai intervensi stabilisasi pangan seperti penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras. Impaknya bisa kita lihat bahwa inflasi terjaga hingga hari ini," tutur Arief.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)