Para Kepala Daerah Pastikan Harga Gabah Petani Tetap Stabil

9 April 2025 14:58

Panen raya dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia. Para kepala daerah memastikan gabah petani terserap baik dengan harga yang stabil. 

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, bersama petani setempat melakukan panen raya serentak dengan 14 provinsi lainnya bersama Presiden Prabowo Subianto secara virtual. Ada 13 kelompok tani dengan luas persawahan yang ditanami padi sebanyak 400 hektare.

Varietas padi yang ditanam adalah jenis Inpari 42 yang bisa dipanen pada umur 90 hari. Dalam 1 hektarenya, jenis padi ini bisa menghasilkan 11 ton gabah kering.

Pemkab Musi Rawas memastikan harga gabah dari petani bisa terserap dengan harga stabil dari Bulog seharga Rp6.500 per kg. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
 

Baca juga: Presiden Prabowo Bangga Bulog Serap Lebih dari 800 Ribu Ton Gabah Petani

Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, juga menggelar panen raya. Dalam panen raya kali ini, Pemkab Lamongan memastikan gabah petani terserap baik dengan harga yang stabil.

Harga gabah di tingkat petani dihargai Rp6.500 sesuai dengan instruksi dari presiden. Meski di tengah kondisi panen raya padi, harga tetap stabil dan tidak anjlok seperti biasanya. 

Untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani, Pemkab Lamongan bekerja sama dengan Bulog untuk penyerapan gabah. Meski demikian, saat ini Bulog masih dalam masa transisi sistem dari penyerapan beras menjadi penyerapan beras dan gabah sehingga terdapat kendala pada tampungan gudang.

Produksi padi di Jawa Tengah periode Januari hingga April 2025 diperkirakan mencapai 4,09 juta ton. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi optimistis bisa memenuhi target produksi 2025 sebesar lebih dari 11,8 juta ton dengan luas tanam lebih dari 2,3 juta hektare.

Luas panen padi Provinsi Jawa Tengah pada 2024 mencapai 1,5 juta hektare dengan produksi sebanyak 8,8 juta gabah kering giling. Jumlah ini berkontribusi nasional sebesar 16,73% atau terbesar kedua setelah Provinsi Jawa Timur.

Diakui ada banyak tantangan dalam merealisasikan target. Mulai dari alih fungsi lahan pertanian, perubahan iklim, dan organisme pengganggu tanaman sampai gejolak harga pangan, termasuk harga beli hasil petani. Oleh karenanya, mitigasi sudah mulai dilakukan dengan stabilisasi harga beli hasil panen dari  petani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)