Warga Menduga Pembakar Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari Bukan Warga Setempat

Gedung Negara Grahadi Surabaya ludes dibakar massa aksi demonstrasi. (Metrotvnews.com/Amal)

Warga Menduga Pembakar Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari Bukan Warga Setempat

Mahmud Fauzi • 2 September 2025 14:11

Surabaya: Warga Surabaya, Jawa Timur, menduga ada oknum dari luar daerah yang melakukan provokasi, penjarahan, dan membakar Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari saat demonstrasi beberapa waktu lalu. Menurut warga aksi penyampaian aspirasi seharusnya berlangsung damai dan kondusif.

"Awalnya kami sebagai masyarakat mendukung ya penyampaian pendapat. Tapi dua hari kemarin yang berbuntut ricuh dan bahkan membakar Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari sangat disayangkan," kata salah seorang warga Surabaya, Septa, Selasa, 2 September 2025.
 

Baca: 23 Pedemo belum Terlacak, Ini Posko Pengaduan secara Daring

Septa menjelaskan warga Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan harusnya turut menjaga aset cagar budaya seperti Gedung Negara Grahadi. Namun dia meyakini oknum yang melakukan pembakaran bukanlah warga setempat.

"Saya melihat baik di media maupun di lokasi, Waktu itu saya lagi ngopi di sekitar lokasi situ. Tanpa komando mereka datang ujug-ujug langsung lempar lempar batu, kan aneh. Biasanya kalua demo itu ada orasi ada mobil komando tapi ini enggak, langsung berhadapan dengan polisi langsung lempar-lempar," jelas Sapta. 



Warga Surabaya lain, Ayu Mufida, mengatakan pembakaran Gedung Negara Grahadi sangat merugikan untuk masyarakat terutama anak didik karena cagar budaya yang terbakar membuat generasi penerus tidak tahu sejarah yang ada di Surabaya. 

Menurut Ayu untuk pembangunan kembali gedung tersebut juga akan memakan anggaran yang besar dari pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Pastinya ada yang mendalangi dan yang menunggangi, saya kira kalau teman-teman mahasiswa, masyarakat Surabaya sendiri akan menyampaikan pendapat dengan sesuai koridor, pastinya akan damai tentram," ungkap Ayu.

Sementara warga Surabaya lain, Alwin Setiawan, mengatakan seharusnya penyampaian pendapat bisa dilakukan dengan tertib. Dengan yakin Alwin juga menduga pelaku pembakaran dan kericuhan di Kota Pahlawan bukanlah warga setempat.

"Kalua dilihat dari banyaknya lokasi yang terjadi kalua saya si mungkin ada yang menunggangi. Gak mungkin orang Surabaya seperti itu. Bukan karakter warga Surabaya seperti itu. Saya harap jika ada pelaku yang menyusup itu ditindak," beber Alwin.

Warga Surabaya lain, Achmad Khodir, mengatakan demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut bukan gambaran prilaku warga Surabaya. Achmad Khodir menduga kuat ada aktor intelektual dibalik kerusuhan di Surabaya.

"Kami sebagai warga kelahiran Jawa Timur dan khususnya Surabaya sangat menyayangkan, sangat prihatin dengan perbuatan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, kami yakin mereka bukan orang Surabaya. Saya minta kepada aparat hukum untuk menindak tegas pelaku perusakan yang terjadi saat demo," ujar Achmad Khodir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)