Wamenkes Dante Saksono Herbuwono/Metro TV
Media Indonesia • 27 June 2023 15:34
Jakarta: Survei Kesehatan Indonesia (SKI) atau yang dulu dikenal dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dilaksanakan Agustus 2023. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono berharap SKI bisa menjadi dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sektor kesehatan pada 2024-2029.
"Kegiatan pencanangan SKI 2023 yang implementasinya yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Temuan sebagai bahan untuk menyusun RPJMN 2024-2029 sesuai kondisi yang terarah dan spesifik intervensi sebaik-baiknya," kata Dante di Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023.
Hal tersebut diungkap Dante dalam Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan Tingkat Pusat Survei Kesehatan Indonesia 2023 di Kementerian Kesehatan. Menurut dia, SKI dapat berfungsi sebagai bahan penyusunan program pembangunan kesehatan yang terarah dan tepat sasaran.
Dia menyebut SKI menjadi alat bukti yang sangat sensitif yang mewakili kondis masyarakat Indonesia. Data Riskesdas sebelumnya memiliki 2 fungsi yakni sebagai base line dan alat ukur capaian target berbagai indikator capaian RPJMN sebelumnya. Begitu pula komitmen global penyampaian SGD's riskesdas menjadi data untuk penyampaian target.
Di sisi lain, Dante menjelaskan pertumbuhan angka-angka pada capaian laporan Riskesdas sebelumnya memperlihatkan adanya perubahan pola penyakit di masyarakat. Sehingga, perlu pendekatan lebih terarah pada pendekatan selanjutnya dan pendekatan lebih baik.
"SKI 2023 akan dilakukan secara terintegrasi melalui pengukuran melalui legal survei. Data SKI 2023 akan menggambarkan status kesehatan masyarakat yang representasi di tingkat nasional dan kabupaten/kota," ujar Dante.
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan sekaligus Ketua Panitia Survei Kesehatan Indonesia 2023 Syarifah Eliza Munira membeberkan pelaksanaan RPJMN 2020-2024. Kementerian Kesehatan mendapat amanah melakukan survei kesehatan hasil SKI yang dapat menjadi evaluasi dan menjadi bahan masukan penyusunan RPJMN selanjutnya.
"SKI bertujuan untuk memotret kesehatan masyarakat dan faktor risiko yang ada di masyarakat kemudian juga melihat status gizi yang ada di masyarakat karena SKI memadukan survei SSGI yang dilakukan setahun sekali," ucapnya.
Pelaksanaan SKI dilakukan dengan cara wawancara, pengumpulan data antropometri, pengukuran biomedis, kesehatan gigi, dan mulut. Survei dilakukan di 38 provinsi di 514 kabupaten/kota pada 586 ribu rumah tangga biasa dan rumah tangga balita.
"Rapat Koordinasi teknis SKI ini bertujuan untuk sosialisasikan pelaksanaan SKI di 2023 dan membangun komitmen oleh pemangku kepentingan daerah," pungkasnya.
M Iqbal Al Machmudi