Tagihan Impor Makanan Global akan Capai USD1,98 Triliun pada 2023

Ilustrasi impor makanan. Foto: Unsplash.

Tagihan Impor Makanan Global akan Capai USD1,98 Triliun pada 2023

Arif Wicaksono • 19 June 2023 13:44

Riyadh: Tagihan impor pangan global diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi USD1,98 triliun pada 2023, naik 1,5 persen dari 2022. Kenaikan impor pangan global karena kombinasi faktor termasuk kenaikan harga internasional dan volume yang lebih tinggi.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (WFO) dalam laporan dua tahunannya menyatakan peningkatan tagihan 2023 yang diantisipasi akan terjadi karena tambahan USD18,4 miliar yang berasal dari harga internasional yang lebih tinggi dan USD12,9 miliar dari volume yang lebih tinggi.

Namun, terlepas dari lonjakan ini, badan PBB tersebut memperkirakan tagihan impor pangan dunia akan tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan tahun lalu karena permintaan berkurang. Menurut FAO, tagihan makanan global melonjak 11 persen pada 2022 dan secara signifikan 18 persen pada 2021.

"Permintaan yang rendah tahun ini, terutama di negara-negara yang rentan secara ekonomi, terutama disebabkan oleh kenaikan harga global yang terutama didorong oleh kutipan yang lebih tinggi untuk buah-buahan, sayuran, gula dan produk susu," tambahnya dikutip dari Arab News, Senin, 19 Juni 2023.

Sementara impor makanan oleh negara-negara maju terus meningkat, laporan itu mengatakan tagihan impor untuk negara-negara kurang berkembang diproyeksikan turun 1,5 persen tahun ini. Sehubungan dengan tagihan impor untuk negara-negara berkembang pengimpor makanan bersih, itu akan turun sekitar 4,9 persen.

“Penurunan volume impor makanan merupakan perkembangan yang memprihatinkan di kedua kelompok, menunjukkan penurunan kapasitas pembelian,” laporan FAO memperingatkan.

“Kekhawatiran ini diperkuat oleh fakta harga internasional yang lebih rendah untuk sejumlah bahan makanan utama belum, atau setidaknya tidak sepenuhnya, diterjemahkan ke dalam harga yang lebih rendah di tingkat ritel domestik, menunjukkan tekanan biaya hidup dapat bertahan di 2023,” tambah laporan itu.

Ekonom Senior FAO El-Mamoun Amrouk memperingatkan kenaikan harga pangan dapat menyebabkan keresahan sosial dan meningkatnya tantangan keuangan dan intervensi yang dirancang dengan baik sangat penting untuk memerangi inflasi.

Prakiraan terbaru produksi, pemanfaatan perdagangan, dan tingkat stok pada tingkat global di seluruh bahan makanan pokok utama menunjukkan peningkatan produksi di sebagian besar kategori termasuk beras, biji-bijian kasar, dan tanaman penghasil minyak.

Sementara produksi susu, gula, daging, dan ikan juga diperkirakan meningkat, produksi gandum dunia diperkirakan akan turun.

Namun demikian, sistem produksi pangan pertanian global tetap rentan terhadap guncangan seperti turbulensi cuaca yang parah, ketegangan geopolitik, perubahan kebijakan, dan perkembangan di pasar komoditas lainnya. Hal ini berpotensi mengubah keseimbangan permintaan dan penawaran sekaligus berdampak pada harga serta ketahanan pangan dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)