Inggris Hati-Hati Rumuskan Kebijakan Hadapi Kecerdasan Buatan

Inggris. Foto: Unsplash.

Inggris Hati-Hati Rumuskan Kebijakan Hadapi Kecerdasan Buatan

Arif Wicaksono • 21 May 2024 21:15

London: Kecerdasan buatan pada dasarnya bisa mengganggu tetapi membantu meningkatkan produktivitas perekonomian Inggris, sehingga menimbulkan tantangan bagi regulator yang harus terbuka terhadap pendekatan pembuatan peraturan baru.
 

baca juga:

Pengangguran di Inggris Melonjak ke Level Tertinggi


Pembuat kebijakan Bank of England (BoE) menuturkan Inggris sejauh ini mengambil pendekatan yang hati-hati dalam merumuskan peraturan khusus untuk AI, tidak seperti Uni Eropa, yang anggotanya secara resmi mendukung peraturan baru yang mungkin akan menjadi tolok ukur bagi negara-negara lain.

Anggota Komite Kebijakan Keuangan BoE Randall Kroszner melihat BoE harus mengatur dua tujuan formal yakni menjaga stabilitas keuangan dan membantu pertumbuhan ekonomi, seperti memungkinkan inovasi.

"Oleh karena itu, tantangannya adalah mengembangkan kerangka peraturan yang mendorong tumbuhnya kreativitas dan inovasi namun tetap mempertimbangkan potensi risiko stabilitas keuangan,” kata Kroszner dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 21 Mei 2024.

Namun, dia menekankan regulator harus terbuka terhadap pendekatan baru. Ketika inovasi bersifat disruptif, akan lebih sulit bagi regulator untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil untuk mencapai stabilitas keuangan.

"Mungkin tidak ada kerangka kerja umum untuk menilai kemungkinan dampak inovasi atau konsekuensi (baik yang disengaja maupun tidak) dari tindakan regulasi,” katanya.

Mengkaji teknologi baru

Dia mengatakan peraturan yang baru dari BoE akan memungkinkan perusahaan untuk menguji teknologi baru di bawah pengawasan peraturan, namun inovasi seperti ChatGPT dan alat AI lainnya memiliki potensi untuk berkembang dengan sangat cepat.

"Dalam keadaan seperti ini, pendekatan sandbox mungkin tidak dapat diterapkan, dan para pembuat kebijakan mungkin perlu melakukan inovasi lebih lanjut dalam menghadapi perubahan yang disruptif,” kata Kroszner.

Sementara itu, regulator harus tetap waspada, mendengarkan dan ingin memahami AI dengan lebih baik. Para pemimpin dan pejabat global yang ikut serta dalam pertemuan puncak AI yang diselenggarakan oleh Korea Selatan dan Inggris diperkirakan akan mencapai kesepakatan baru yang berfokus pada cara mengatur AI secara praktis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)