Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (AP)
Medcom • 24 October 2023 18:01
Beijing: Wang Yi, Menteri Luar Negeri Tiongkok, mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu siap memberikan kontribusi terbaik demi terwujudnya rekonsiliasi Palestina-Israel yang sedang berperang sejak 7 Oktober lalu.
Wang menegaskan bahwa Tiongkok akan mendukung hasil resolusi apa pun yang dapat menciptakan kondusivitas antar Palestina dan Israel. Menurutnya, konflik yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah itu dapat berujung pada pilihan antara perang dan perdamaian.
Masih terkait ketegangan antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas, Wang menambahkan Tel Aviv harus mengambil semua langkah efektif dalam menjamin keselamatan warga negara dan institusi Tiongkok di Timur Tengah.
"Semua negara memiliki hak membela diri, namun mereka harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan melindungi keselamatan warga sipil," terang Wang, dikutip dari Ynet News, Selasa, 24 oktober 2023.
Tiongkok mengutuk keras serangan apa pun yang menargetkan warga sipil dalam perang. Ia menyatakan tindakan Israel berada di luar batas pembelaan diri.
Seruan Wang disampaikan beberapa hari menjelang perjalanannya ke Amerika Serikat (AS) dalam kunjungan terkait ketegangan di Timur Tengah. Dalam hal ini, AS berharap kepada Tiongkok dapat menjadi salah satu pemecah masalah.
Baca juga: Situasi di Gaza Serius, Tiongkok Lihat Ada Risiko Konflik Berskala Besar
Wang dijadwalkan mengunjungi Washington pada 26-28 Oktober 2023 dan bertemu Menteri Luar Negeri Antony Blinken serta penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan. Belum dipastikan apakah ia juga akan bertemu Presiden AS Joe Biden.
Kunjungan tersebut merupakan pertemuan tatap muka tingkat tertinggi menjelang pertemuan Presiden Biden dan Presiden Xi Jinping di San Fransisco pada Novvember mendatang.
Kunjungan itu juga sebagai lawatan timbal balik setelah beberapa pejabat AS, termasuk Blinken, mengunjunggi Beijing di musim panas ini. Penyelesaian isu ekonomi yang ketat antara kedua negara menjadi salah satu prioritas utama AS.
"Kami terus percaya bahwa diplomasi tatap muka langsung adalah cara terbaik untuk mengangkat isu-isu yang menantang, mengatasi kesalahan persepsi dan miskomunikasi, dan menjajaki kerja sama dengan Tiongkok di mana kepentingan kami bersinggungan," tutur seorang pejabat AS yang memberi pengarahan kepada wartawan. (Abdurrahman Addakhil)