Fast fashion online. Foto: Unsplash.
London: Grup fast-fashion online Shein dikabarkan telah mengajukan pencatatan saham perdana atau IPO di bursa saham London.
Dikutip dari
Channel News Asia, Minggu, 30 Juni 2024, perusahaan tersebut secara rahasia mengajukan dokumen ke regulator pasar Inggris pada bulan Juni, dua sumber mengatakan kepada
Reuters, perusahaan akan memulai proses pencatatan saham di London pada akhir tahun ini.
Berita ini memicu penolakan keras dari kelompok hak asasi manusia di Inggris atas kekhawatiran terhadap praktik perburuhan yang dilakukan Shein.
Amnesty International Inggris mengatakan potensi penawaran umum perdana di London akan menjadi tanda yang memalukan bagi LSE.
Rencana Shein masih berubah-ubah dan tidak ada kepastian bahwa perusahaan tersebut akan mencatatkan sahamnya di London meskipun hal tersebut adalah fokus perusahaan saat ini. Perusahaan menolak berkomentar apapun terkait potensi IPO.
Shein, yang bernilai USD66 miliar dalam putaran penggalangan dana tahun lalu, mulai menjajaki pencatatan di Bursa Efek London awal tahun ini. Rencana awalnya untuk mencatatkan sahamnya di New York gagal menyusul penolakan dari anggota parlemen AS.
Beberapa anggota parlemen senior Inggris juga mempertanyakan kesesuaian Shein dan menyerukan pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik ketenagakerjaan, rantai pasokan, dan penggunaan pembebasan pajak impor.