Bank Dunia Prediksi Ekonomi Thailand Menyusut ke 2,4%

Ekonomi Thailand. Foto: Unsplash.

Bank Dunia Prediksi Ekonomi Thailand Menyusut ke 2,4%

Arif Wicaksono • 3 July 2024 14:46

Bangkok: Perekonomian Thailand diperkirakan tumbuh 2,4 persen tahun ini, turun dari proyeksi pertumbuhan 2,8 persen pada April. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ekspor dan investasi publik yang lebih lemah dari perkiraan pada awal tahun.
 

baca juga:

Thailand Tingkatkan Porsi Kepemilikan Asing untuk Kondominium

Bank Dunia menjelaskan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini akan didorong oleh belanja konsumen, pemulihan terukur dalam industri pariwisata, dan peningkatan ekspor. Pertumbuhan tahun lalu sebesar 1,9 persen tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

"Kunjungan wisatawan asing diperkirakan akan melonjak menjadi 36,1 juta pada tahun ini, jauh di atas 28,2 juta kedatangan pada 2023 dan mendekati puncak sebelum pandemi," kata Bank Dunia, dilansir Channel News Asia, Rabu, 3 Juli 2024.

Total kedatangan wisatawan diproyeksikan mencapai 41,1 juta pada tahun 2025, melampaui tingkat sebelum pandemi, karena pengunjung Tiongkok kembali dalam jumlah yang lebih besar.

Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 2,8 persen pada 2025, didukung oleh permintaan yang lebih kuat di dalam dan luar negeri, serta peningkatan belanja pemerintah, kata Bank Dunia. Prospek pertumbuhan 2025 berkurang dari perkiraan tiga persen pada April.

Bank of Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,6 persen tahun ini dan tiga persen untuk tahun depan.

"Mengingat ketidakpastian, bank sentral harus menahan suku bunga dan menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum menerapkan kebijakan," kata Ekonom Bank Dunia Kiatipong Ariyapruchya pada sebuah acara di Bangkok.

Bank sentral Thailand mempertahankan suku bunga tetap pada 2,5 persen bulan lalu. Tinjauan tarif berikutnya dilakukan pada 21 Agustus 2024.

Skema bantuan dasar

Pemerintah berencana meluncurkan skema bantuan sebesar 500 miliar baht (USD13,6 miliar), yang merupakan platform utama Partai Pheu Thai yang berkuasa pada pemilu 2023 untuk mendukung perekonomian.

Skema tersebut, yang oleh beberapa ahli disebut tidak bertanggung jawab secara fiskal karena kekhawatiran mengenai pendanaannya dan dampaknya terhadap utang publik, telah ditunda dua kali pada tahun ini.

"Pemerintah berencana meluncurkan langkah-langkah tambahan tahun ini yang dapat memacu pertumbuhan hingga tiga persen tahun ini," kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Paopoom Rojanasakul kepada wartawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)