Thailand Tingkatkan Porsi Kepemilikan Asing untuk Kondominium

Thailand. Foto: Unsplash.

Thailand Tingkatkan Porsi Kepemilikan Asing untuk Kondominium

Arif Wicaksono • 27 June 2024 19:24

Bangkok: Tawaran Pemerintah Thailand untuk mengizinkan lebih banyak kepemilikan asing atas kondominium untuk menghidupkan kembali pasar properti yang lesu telah memicu banyak kritik.
 

baca juga: 

Ekonomi Thailand Bisa Tumbuh 3% di 2025

Kementerian Dalam Negeri Thailand sedang menaikan porsi kepemilikan asing hingga 75 persen unit kondominium dalam sebuah gedung, naik dari 49 persen saat ini. Pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk memperpanjang masa sewa tanah bagi orang asing hingga 99 tahun, dari sekarang 30 tahun.

“Ini soal sewa jangka panjang, bukan menjual tanah. Itu tidak ada hubungannya dengan menjual negara,” kata Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin dikutip dari Business Times, Kamis, 27 Juni 2024.

Dia juga mengatakan peningkatan kuota bagi orang asing tidak akan berdampak pada hak suara kondominium yang lebih tinggi, yang akan dibatasi hingga 49 persen.

Pemerintahan Sretha telah meluncurkan sejumlah langkah untuk meningkatkan sektor properti karena penjualan unit dan lahan baru masih lesu. Diperkirakan 213,000 unit hunian, termasuk 85,000 kondominium, tersedia di seluruh Bangkok dan sekitarnya, bernilai sekitar 1,2 triliun baht 44 miliar dolar Singapura.

Penjualan kondominium asing

Namun pembeli luar negeri mewakili titik terang di pasar. Penjualan kondominium kepada warga asing melonjak 25 persen tahun lalu menjadi 14.449 unit senilai 73,2 miliar baht, dengan warga Tiongkok dan Rusia menduduki puncak daftar pembeli.

Sekitar 41 persen kondominium dijual di provinsi Chonburi, yang merupakan lokasi sejumlah pantai dan kawasan industri. Bangkok, ibu kota Thailand dan pintu gerbang bagi jutaan wisatawan, menyumbang 38 persen dari penjualan apartemen.

"Kepemilikan asing yang lebih tinggi akan mendorong permintaan, terutama di destinasi wisata populer," kata Phattarachai Taweewong, direktur penelitian di Colliers Thailand.

“Memperpanjang masa sewa dapat mengurangi biaya lahan dan menarik lebih banyak pengembang. Tiga puluh tahun terlalu singkat bagi investor asing.” tambah dia.

Pertentangan dari pelaku industri

Namun Presiden Badan Urusan Real Estat Sopon Pornchokchai, menentang mengizinkan orang asing memiliki 75 persen kepemilikan sebuah kondominium.

Dia mengatakan investor asing harus membeli unit dengan harga setidaknya 10 juta baht per unit, dan harus menyimpannya setidaknya selama tiga tahun, agar tidak berdampak pada pembeli lokal.

"Jika pemerintah mendorong perubahan ini, mereka juga harus menaikkan pajak terhadap pembeli asing," tegas dia.

 Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan langkah tersebut tidak akan menguntungkan kaum kapitalis secara khusus tetapi akan membantu merangsang perekonomian secara keseluruhan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)