Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Bank of Japan (BOJ) akan menyoroti bagaimana kenaikan upah meluas di seluruh perusahaan, termasuk di perusahaan-perusahaan kecil.
Melansir
Channel News Asia, Jumat, 5 Juli 2024, data ini yang akan memandu langkah yang membantu mendukung kenaikan suku bunga jangka pendek.
Temuan-temuan tersebut, yang akan ditampilkan dalam lampiran laporan triwulanan reguler yang menganalisis perekonomian regional Jepang, akan didasarkan pada survei dan dengar pendapat yang dilakukan oleh kantor cabang bank sentral di seluruh negeri.
Baik laporan utama maupun lampirannya kemungkinan akan menyoroti bagaimana semakin banyak perusahaan kecil dan menengah yang menaikkan gaji sebagai sebuah tanda perluasan kenaikan upah yang merupakan prasyarat untuk menaikkan suku bunga.
Hasil ini akan menjadi salah satu faktor yang akan diteliti oleh BOJ pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya pada 30-31 Juli, ketika dewan BOJ akan mengeluarkan perkiraan pertumbuhan kuartalan dan inflasi baru.
Laporan regional BOJ akan dirilis pada hari Senin, ketika para manajer cabangnya mengadakan pertemuan triwulanan di Tokyo. Lampiran tersebut kemungkinan akan dirilis sesudahnya.
Survei kenaikan gaji
Sebuah survei oleh serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, menunjukkan perusahaan menawarkan kenaikan gaji rata-rata sebesar 5,10 persen atau kenaikan terbesar dalam tiga deade pada tahun ini.
Namun kenaikan gaji perusahaan kecil, sebesar 4,45 persen, lebih rendah dibandingkan kenaikan gaji perusahaan besar sebesar 5,19 persen. Survei juga membuka ketidakpastian mengenai apakah perusahaan-perusahaan kecil mampu menaikkan gaji.
Jaringan cabang BOJ, tempat para pejabat berbicara dengan eksekutif bisnis lokal secara teratur, memungkinkan bank sentral untuk mengetahui apakah kenaikan upah meluas di kalangan perusahaan-perusahaan kecil di daerah.
Sekitar 70 persen pekerja di Jepang dipekerjakan oleh usaha kecil dan menengah (UKM), sehingga pergerakan gaji mereka menjadi kunci untuk menilai apakah inflasi akan mampu mencapai target dua persen yang ditetapkan oleh BOJ.
BOJ akhiri era suku bunga negatif
BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatif selama delapan tahun pada Maret dengan pandangan kenaikan upah kemungkinan akan menjaga inflasi tetap berada di kisaran target inflasi dua persen. Harga konsumen inti naik 2,5 persen pada Mei dibandingkan tahun sebelumnya, tetap berada di atas target BOJ selama lebih dari dua tahun.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika kenaikan upah meluas dan mendorong perusahaan untuk menaikkan harga jasa, sehingga mendorong inflasi menuju 2 persen. Senada, banyak pelaku pasar memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga dari tingkat yang mendekati nol pada tahun ini.