TNI Janji Usut Tuntas Penyerangan Prajurit terhadap Warga di Deli Serdang

Ilustrasi. Medcom.id.

TNI Janji Usut Tuntas Penyerangan Prajurit terhadap Warga di Deli Serdang

Rahmatul Fajri • 11 November 2024 11:49

Jakarta: Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto mengatakan pihaknya berjanji mengusut tuntas peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan oknum prajurit TNI terhadap warga di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Hariyanto mengatakan pihaknya telah memproses sejumlah anggota yang diduga menyerang warga tersebut. 

"Pangdam 1/BB berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Beberapa prajurit saat ini sedang dalam pengusutan Danpomdam 1/BB. Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut," kata Hariyanto ketika dihubungi, Senin, 11 November 2024.

Hariyanto menjelaskan dalam kasus penyerangan tersebut, ada warga yang terluka dan satu orang meninggal dunia. Ia mengatakan Pangdam telah menemui keluarga korban.

"Telah mengambil langkah dengan menemui masyarakat di Makoyon Armed 2/KS dan menemui keluarga korban," katanya.

Sebelumnya, penyerangan diduga dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan Armed 2105 Kilap Sumagan di Desa Selamat, Sibirubiru, Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari, 8 November 2023. Akibat insiden tersebut, satu orang warga tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.

Korban tewas bernama Raden Barus, dan terdapat sejumlah luka bekas penganiayaan. Sebelum sampai ke markas Batalyon Armed, sejumlah truk TNI menghalau ratusan masyarakat yang membawa jenazah di dalam mobil ambulans.
 

Baca juga: Suami Penganiaya Istri Hingga Tewas di Deli Serdang Dalam Pengaruh Narkoba

Selanjutnya, ratusan warga itu pun berorasi untuk meminta pertanggungjawaban atas tewasnya korban karena dianiaya oleh sejumlah oknum TNI yang diduga bertugas di markas Armed.

Salah satu warga Desa Selamat, Sibiru-Biru, Herna menyebut, selain korban tewas, terdapat enam orang warga lainnya yang menjadi korban penganiayaan. Mereka mengalami luka-luka dan sebagian korban kini masih dirawat di rumah sakit.

"Di bunuh tentara ini masyarakat kami, semuanya 7 orang, 1 yang meninggal dan 6 yang luka-luka. Tentara yang datang banyak, asal siapa yang buka pintu langsung diserang. Kami tak tau masalahnya apa, enggak ada kami bermusuhan sama Armed ini," kata Herna, Sabtu, 9 November 2024.

Salah seorang warga lainnya yang menjadi korban penganiayaan, Rofikar Sanjaya Tarigan, mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat, 7 November 2024. Sekelompok orang berambut cepak yang diduga oknum TNI tiba-tba mendatangi warga Desa Selamat dengan membawa senjata tajam.

Sejumlah warga lainnya yang saat itu mengetahui adanya keributan di kampungnya mencoba untuk keluar rumah. Namun, malah diserang dan dianiaya oleh segerombolan orang tersebut.

Kapendam I/BB Kolonel Dody Yudha mengatakan ada 33 personel TNI yang terlibat aksi penyerangan itu pun kini tengah diperiksa. Pemeriksaan terhadap 33 anggota TNI itu dilakukan oleh Pomdam. Belum diketahui pasti penyebab terjadinya penyerangan terhadap warga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)