Menkominfo Budi Arie. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.
Kautsar Widya Prabowo • 25 July 2024 22:14
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi enggan membeberkan langkah yang dilakukan pemerintah mengamankan Pusat Data Nasional (PDN) dari peretasan. Sebab, penguatan harus dilakukan secara rahasia.
"Di dunia ini tidak ada orang kena hack ditanya sama wartawan, pak kapan pak (update penanganan), enggak ada karena harus silent," kata Budi di Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2024.
Ia menilai hal ini menjadi rahasia negara. Sehingga, informasi tersebut tak akan diungkap ke publik.
"Ngeberesinnya juga harus silent," ungkap dia.
Selain itu, dia mengaku menggunakan kunci yang diberikan
hacker untuk membuka Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Saat ini, sistem penyimpanan data telah pulih.
"(Kuncinya) berfungsi, ini lembaga sama layanannya sudah pulih, kita harapkan akhir bulan ini beres," ujar Budi di Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2024.
Ia memastikan tidak ada data yang hilang. Data masih tersimpan dengan baik di PDNS 2.
Sebelumnya, peretas PDNS 2, Brain Cipher, mengungkapkan akan memberikan pembuka (deskripsi) data yang dikunci. Kunci diberikan secara cuma-cuma pada Rabu, 3 Juli 2024.
Informasi ini disampaikan oleh sebuah akun X bernama @Stealthmole_int pada Selasa, 2 Juli 2024. Akun tersebut juga menyampaikan permintaan maaf terhadap masyarakat Indonesia yang terdampak.
"Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini. Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Mohon maaf kepada Indonesia atas gangguan ini," tulisnya.