Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
Fetry Wuryasti • 13 December 2023 17:01
Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan kapitalisasi pasar modal Indonesia per 30 November 2023 tercatat sebesar Rp11.238 triliun, tumbuh 18,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp9.499 triliun.
Pertumbuhan ini disebabkan penambahan emiten baru, aksi korporasi, dan kenaikan indeks dibandingkan dengan tahun lalu.
Hingga 30 November 2023 sudah ada 77 emiten baru yang terdaftar di BEI. Jumlah itu termasuk yang paling tinggi dalam sejarah pasar modal di Indonesia dan juga dalam lima tahun terakhir.
"BEI mencatat masih ada 27 calon emiten di pipeline, bisa dalam tahun IPOnya atau mungkin dibawa ke tahun depan. Total emiten yang ada di pasar modal Indonesia sebanyak 902 perusahaan tercatat," kata Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan, di acara edukasi wartawan pasar modal, secara virtual, Rabu, 13 Desember 2023.
Adapun total penggalang dana di pasar modal mencapai Rp53,8 triliun dari IPO 77 perusahaan tersebut, meningkat dengan periode tahun lalu, yang sebesar Rp33 triliun dari 59 emiten baru.
Pertumbuhan emiten baru di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini, dibandingkan dengan bursa ASEAN, menjadi yang paling tinggi dengan pertumbuhan sebesar 45,1 persen.
Diikuti oleh Thailand yang tumbuh 18,8 persen, kemudian Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Sedangkan Singapura mengalami penurunan jumlah emiten dari 741 perusahaan tercatat di 2018, dan kini menjadi 637 perusahaan, karena banyak yang delisting.
Baca juga: Pemilu Pengaruhi Transaksi di Pasar Saham