Warga Palestina mulai meninggalkan Jalur Gaza bagian utara menuju selatan pada Oktober 2023. (AP Photo)
Tel Aviv: Warga Palestina di Jalur Gaza, terutama di kota Khan Younis, diminta Israel untuk segera mengungsi ke wilayah barat agar terhindar dari serangan. Seruan dikeluarkan di saat Israel berencana menyerang kelompok pejuang Hamas di selatan Gaza setelah Tel Aviv berhasil menaklukkan wilayah utara.
"Saya tahu ini tidak mudah bagi banyak dari mereka, tapi kami tidak ingin melihat warga sipil terjebak dalam baku tembak," kata Mark Regev, ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kepada kantor berita MSNBC pada Jumat, 17 November 2023.
Seruan Israel memaksa ratusan ribu warga Palestina untuk mengungsi lagi, setelah sebelumnya telah melakukan hal itu dari wilayah utara. Krisis kemanusiaan di Gaza dikhawatirkan memburuk lewat seruan terbaru Israel ini.
Kota Khan Younis diketahui memiliki populasi lebih dari 400.000 jiwa.
Israel bersumpah untuk memusnahkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hamas telah melancarkan serangan kilat ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat 240 lainnya disandera.
Sebagai pembalasan, Israel membombardir sebagian besar Kota Gaza hingga hancur, dan memerintahkan depopulasi di seluruh bagian utara wilayah kantong tersebut. Aksi Israel telah membuat sekitar dua pertiga dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza kehilangan tempat tinggal.
Banyak dari mereka yang melarikan diri khawatir pengungsian mereka akan menjadi permanen.
Khan Younis Gaza
Otoritas kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban tewas pada hari Jumat menjadi lebih dari 12.000 orang, 5.000 di antaranya adalah anak-anak. PBB menganggap angka-angka tersebut dapat dipercaya, meski data korban jarang diperbarui karena sulitnya mengumpulkan informasi.
Israel pada Kamis malam menyebarkan selebaran di wilayah timur Khan Younis yang meminta masyarakat mengungsi ke tempat penampungan, yang menunjukkan bahwa operasi militer di sana akan segera terjadi.
Regev mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) harus maju ke kota Khan Younis untuk mengusir Hamas dari terowongan bawah tanah dan bunker. Israel mengatakan tidak ada “infrastruktur besar” seperti itu di wilayah barat Gaza.
"Saya yakin mereka tidak perlu pindah lagi jika mengungsi ke barat," sebut Regev. “Kami meminta mereka untuk pindah ke daerah yang diharapkan terdapat tenda dan rumah sakit lapangan," sambungnya.
Karena wilayah barat lebih dekat dengan perbatasan Rafah dengan Mesir, bantuan kemanusiaan dapat didatangkan "secepat mungkin," sebut Regev.
Baca juga:
Netanyahu Mengaku Sudah Berupaya Selamatkan Warga Sipil di Gaza