Walhi Nilai Pemrov DKI Belum Serius Urus Polusi Udara

Ilustrasi polusi udara di Jakarta. MI/Ramdani

Walhi Nilai Pemrov DKI Belum Serius Urus Polusi Udara

Media Indonesia • 27 July 2023 15:33

Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih belum serius mengatasi persoalan udara buruk di Jakarta. Pasalnya, menurut Walhi, hingga kini belum ada progres. 

"Ya sederhananya kalau mereka serius menangani polusi, harusnya progresnya sudah terlihat sejak awal2 isu polusi udara ini ada. Tapi kan tidak, belum ada progres yang menunjukkan kualitas udara di jakarta membaik," ujar Pengkampanye Walhi Jajarta Muhammad Aminullah saat dihubungi Media Indonesia, Kamis, 27 Juli 2023.

Bukan hanya itu, ia juga menilai Pemprov DKI Jakarta tidak berpihak pada kesehatan warganya sendiri. Menurut dia, udara bersih itu hak dasar manusia.

"Bukannya serius menangani polusi udara, pemerintah masih saja dengan egonya terus mengotori udara jakarta melalui kebijakannya, Misal tidak ada upaya menekan jumlah kendaraan pribadi di jalan, kemudian industri-indusri penghasil emisi pun belum kita lihat di audit," jelas dia.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut salah satu faktor tingginya angka polusi udara jakarta karena cuaca, musim kemarau. Walhi menentang keras hal itu.

Aminullah mengatakan cuaca atau iklim memang memengaruhi kualitas udara. Namun hal itu sebatas media.

"Artinya polusinya tetap dari aktivitas di darat. Jadi pernyataan cuaca mempengaruhi polusi udara tidak dapat dijadikan alibi. Bukan cuaca yg memproduksi polusi, mereka hanya membawa. Polusinya tetap dari aktivitas di darat," jelas dia.

Sebelumnya, data dari Indonesia Air Quality Index (AQI) menyrbutkan bahwa kondisi udara di Jakarta mengkhawatirkan. Hari ini, 27 Juli 2023, Jakarta mendapati skor 172 US AQI. Angka tersebut berindikasi bahwa kondisi udara Jakarta Unhealthy.

"Peningkatan kemungkinan efek samping dan kejengkelan pada jantung dan paru-paru di kalangan masyarakat umum - terutama untuk kelompok sensitif," dikutip dari Web dan aplikasi IQAir. (?Mohamad Farhan Zhuhri)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)