Pendapatan Riil AS Turun Selama Tiga Tahun Berturut-Turut

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Pendapatan Riil AS Turun Selama Tiga Tahun Berturut-Turut

Arif Wicaksono • 13 September 2023 20:56

New York: Pendapatan yang disesuaikan dengan inflasi di Amerika Serikat (AS) atau pendapatan riil turun selama tiga tahun berturut-turut pada 2022. Penurunan pendapatan diikuti dengan penurunan ketimpangan pendapatan.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 13 September 2023, dalam perkembangan yang positif, tingkat kemiskinan penduduk kulit hitam menurun menjadi 17,1 persen, rekor terendah sepanjang sejarah, meskipun angka tersebut tetap menjadi yang tertinggi di antara kelompok ras.

Data yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS memberikan gambaran yang beragam mengenai perekonomian AS, dengan penurunan pendapatan secara keseluruhan yang turun lebih tajam bagi sebagian orang dibandingkan sebagian lainnya, sebagian besar disebabkan oleh dampak inflasi.

Pendapatan rata-rata rumah tangga riil, atau disesuaikan dengan inflasi, di Amerika Serikat turun sebesar 2,3 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kenaikan nominal yang terhapuskan oleh rekor inflasi yang tinggi.

Ini adalah tahun ketiga berturut-turut dimana median pendapatan rumah tangga riil menurun. Sehingga hal ini menunjukkan pentingnya mengatasi inflasi.

Menanggapi kenaikan inflasi, Bank Sentral AS memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada tahun lalu, dengan menaikkan suku bunga pinjaman utamanya ke level tertinggi dalam 22 tahun.

Kebijakan The Fed telah membuat inflasi turun tajam tahun ini, meski masih berada di atas target jangka panjang sebesar dua persen.

Ketimpangan turun

Biro Sensus AS menemukan bahwa ketimpangan pendapatan turun sebesar 1,2 persen antara tahun 2021 dan 2022, didorong oleh penurunan pendapatan riil pada distribusi pendapatan menengah dan atas. Namun, ketimpangan justru meningkat tajam setelah pajak diperhitungkan.

“Penurunan relatif lebih tajam dalam pendapatan setelah pajak pada distribusi pendapatan bagian bawah dan tengah disebabkan oleh berakhirnya sejumlah kebijakan perpajakan,” kata Pejabat Biro Sensus AS Liana Fox kepada wartawan.

Data Biro Sensus tahun 2022 juga menunjukkan penurunan jumlah masyarakat yang tidak memiliki asuransi kesehatan apa pun menjadi 7,9 persen, dengan penurunan terjadi di hampir setiap kelompok umur. Hal ini menandai penurunan angka orang yang tidak memiliki asuransi selama dua tahun berturut-turut setelah lonjakan selama pandemi covid-19.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arif Wicaksono)