Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Ade Hapsari Lestarini • 24 August 2023 17:54
Jakarta: Setiap orang pasti punya keinginan menjadi pengusaha. Namun, ada saja yang masih menjadi hambatan untuk bisa mulai berbisnis. Modal salah satunya.
Masih banyak orang yang beranggapan membuka usaha membutuhkan modal besar. Padahal, Anda juga dapat memiliki usaha dengan anggaran terbatas. Besarnya biaya modal akan menjadi penentu kelangsungan usaha nantinya.
Semakin besar modal, tentu akan makin besar pula kesempatan Anda untuk mengembangkan bisnis dan berinovasi. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara mendapatkan modal usaha untuk bisnis pertama?
Macam-macam modal usaha
Melansir laman
Maybank Indonesia, secara garis besar, modal untuk usaha terbagi menjadi dua macam, yaitu:
- Modal awal. Jenis modal yang diperlukan untuk menunjang proses usaha. Bentuk modal awal ini termasuk modal kerja, modal yang digunakan untuk operasional perusahaan, dan modal dengan tujuan investasi.
- Modal akhir. Jenis modal yang diperlukan untuk keberlanjutan operasional perusahaan pada jangka waktu selanjutnya. Besar kecilnya nilai modal akhir baru dapat diketahui setelah melakukan kalkulasi terhadap profit dan kerugian bisnis.
Selain modal awal dan modal akhir, masih ada lagi jenis modal usaha lain yang tak kalah pentingnya, yaitu modal usaha yang digunakan untuk stok dan ketersediaan barang. Angka untuk modal ini dilihat dari target pendapatan yang hendak dicapai dalam waktu satu bulan sekaligus jumlah perputaran barang yang diperlukan guna mencapai target tersebut.
Baca juga: Hambatan Revolusi Mental: Ada Pengusaha Ingin Juga Jadi Penguasa
Cara mendapatkan modal usaha awal
Faktanya, masih banyak pebisnis pemula yang masih merasa bingung bagaimana cara mendapatkan modal usaha untuk mulai menjalankan bisnis. Terlebih apabila ide usaha yang hendak dijalankan memerlukan modal awal yang nilainya tidak sedikit.
Namun, Anda tidak perlu bingung karena ada banyak cara mendapatkan modal usaha yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Menggunakan dana tabungan pribadi
Cara mendapatkan modal usaha yang paling mudah yang bisa Anda coba pertama kali adalah memanfaatkan dana tabungan pribadi. Anda dapat memulainya dengan menyimpan sebagian penghasilan bulanan. Menggunakan tabungan pribadi untuk modal usaha membuat Anda tak perlu lagi khawatir dengan utang ketika usaha mulai beroperasi.
Kendala terbesarnya adalah dana yang dimiliki ternyata masih tidak cukup untuk dijadikan modal awal usaha. Artinya, Anda harus menunggu lebih lama lagi apabila ingin menggunakan tabungan untuk modal awal bisnis. Terlebih apabila bisnis yang Anda rencanakan memerlukan biaya modal awal yang besar.
Sebaiknya Anda tidak memakai semua dana pribadi hanya untuk modal bisnis. Sisihkan kembali sebagai dana cadangan untuk kepentingan darurat. Pasalnya, Anda tidak bisa menebak apa yang terjadi di masa mendatang, bisa jadi bisnis Anda tidak sesuai rencana atau Anda membutuhkan biaya untuk membeli kebutuhan penting. Jadi, pastikan selalu ada uang cadangan untuk berjaga-jaga.
2. Menjual aset yang dimiliki
Selain menggunakan tabungan pribadi, Anda juga bisa mendapatkan modal awal usaha dengan menjual berbagai aset yang Anda miliki. Anda dapat memanfaatkan aset benda berharga, kendaraan pribadi, perhiasan atau logam mulia, atau aset berupa properti.
Lebih baik lagi apabila Anda menggabungkan sebagian dana tabungan dengan dana yang didapat hasil menjual aset. Dengan demikian, Anda memiliki jumlah modal yang lebih besar dan dapat tetap menyisihkan sebagian anggaran sebagai dana tidak terduga.
3. Mencari relasi bisnis
Terasa berat apabila harus menanggung modal bisnis seorang diri? Anda bisa menyiasatinya dengan mencari relasi bisnis yang memiliki misi dan visi yang sama dengan Anda. Selain membuat beban tanggungan modal lebih ringan, adanya rekan bisnis juga membuat jumlah modal awal yang Anda dapatkan bisa lebih banyak.
Sebelum memastikan bisnis berjalan, Anda harus mendiskusikan sejelas mungkin ide bisnis yang Anda miliki pada relasi. Ini termasuk latar belakang, rencana yang dimiliki, solusi terhadap kendala yang muncul, analisis usaha, pembagian hasil, dan tanggung jawab masing-masing. Selain dapat menambah modal, memiliki relasi bisnis membuat Anda jadi punya teman untuk berdiskusi tentang ide dan strategi bisnis.
4. Mencari investor
Cara mendapatkan modal usaha berikutnya yang bisa Anda pertimbangkan yaitu melalui investor. Cara ini tentu saja akan memberikan efek yang sangat signifikan terhadap pengembangan bisnis. Pasalnya, investor tentu saja sangat mampu memberikan pinjaman dana usaha dengan jumlah yang besar.
Ini bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk Anda sebagai pebisnis pemula dan masih belum mendapatkan pemasukan maupun keuntungan untuk dipakai sebagai modal selanjutnya.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan investor yang mau mendanai bisnis Anda? Tidak sulit, Anda bisa mulai mencari calon investor yang memiliki ketertarikan dengan bisnis yang sejalan dengan ide Anda. Selain itu, bisa juga dengan mengikuti pelatihan atau kelas wirausaha yang menawarkan kesempatan kepada calon pengusaha untuk bisa memperoleh modal awal bisnisnya.
Baca juga: Program Kewirausahaan untuk Hasilkan Pengusaha Berkualitas
5. Dana subsidi dan hibah dari Pemerintah
Anda juga bisa mendapatkan modal awal bisnis melalui subsidi maupun hibah dari pemerintah melalui program BPUM BLT UMKM yang menyasar pelaku usaha kecil atau mikro. Melalui program ini, pemerintah menawarkan modal bisnis secara cuma-cuma kepada calon pelaku usaha. Namun, tentu saja ada banyak persyaratan yang harus Anda penuhi untuk bisa mendapatkan dana bantuan dari pemerintah.
6. Pinjam dana dari keluarga atau orang dekat
Mendapatkan modal awal untuk bisnis Anda juga bisa dilakukan dengan meminjam dana dari keluarga, kerabat, atau orang terdekat. Anda bisa memberikan pemaparan dengan detail perihal ide bisnis untuk meyakinkan mereka sehingga mau meminjamkan uang untuk memodali bisnis Anda.
Jangan lupa, pastikan Anda mengembalikan uang pinjaman sehingga mereka pun percaya Anda memang menggunakan uang tersebut untuk mengembangkan bisnis. Jangan sampai uang menjadi penyebab renggangnya hubungan Anda dengan orang terdekat, terlebih keluarga dan kerabat.
7. Melalui pelanggan
Ternyata, ada beberapa jenis usaha yang bisa memperoleh modal bisnis dari pelanggan. Misalnya bisnis sablon pakaian atau bisnis kuliner, misalnya katering. Sering kali, kedua jenis bisnis ini mendapatkan modalnya dari pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan di awal. Dana yang didapat tersebut selanjutnya dipakai untuk operasional, seperti membeli bahan baku dan produksi sesuai dengan pesanan.
Biaya yang dibayarkan pada tahap awal ini bisa Anda tentukan sendiri, bisa pembayaran penuh, pembayaran setengah, atau pembayaran uang muka. Nantinya, keuntungan yang Anda dapatkan bisa digunakan kembali untuk modal tambahan dalam pengembangan usaha, misalnya merekrut pegawai, membuka cabang, atau membeli aset berupa peralatan penunjang bisnis yang lebih canggih.
8. Memanfaatkan layanan P2P lending
Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat Anda tidak perlu lagi keluar rumah untuk bisa mendapatkan modal untuk usaha sampingan. Pasalnya, Anda bisa memanfaatkan layanan P2P Lending sebagai pilihan cara mendapatkan modal usaha selanjutnya.
Banyak sekali aplikasi dan situs yang menawarkan jasa
peer to peer lending yang bisa Anda pilih. Akan tetapi, pastikan Anda memilih jasa P2P Lending yang terjamin kredibilitasnya dan telah terdaftar di
OJK guna mencegah terjadinya berbagai hal negatif yang tidak Anda kehendaki.
Memang benar, saat ini banyak pelaku usaha yang memanfaatkan jasa P2P Lending untuk mendapatkan modal awal bisnis mereka. Pasalnya, P2P Lending menawarkan bantuan pinjaman dana dengan persyaratan yang relatif lebih mudah.
Meski begitu, P2P Lending biasanya menerapkan bunga yang bisa dikatakan cukup tinggi. Artinya, Anda perlu melakukan perhitungan dengan detail dan teliti sehingga tidak mengalami kerugian sebelum mengajukan pinjaman dengan memanfaatkan jasa tersebut.
9. Menggadaikan aset yang dimiliki
Tidak ingin menjual berbagai aset berharga yang Anda punya untuk modal usaha? Tenang saja, Anda tetap bisa mempertahankan semua barang tersebut tanpa kehilangan modal awal. Tentu saja dengan menggadaikannya. Meski begitu, biasanya angka yang Anda dapatkan tidak sebanyak apabila Anda menjual aset tersebut.
Setelah memutuskan untuk menggadaikan aset berharga milik Anda, pastikan Anda tetap memantau perputaran biaya usaha yang Anda jalani. Pasalnya, menggadaikan barang juga memiliki jatuh tempo pelunasan dengan tambahan buang. Apabila Anda tidak mampu melunasinya, bukan tidak mungkin Anda harus merelakan pihak pemberi pinjaman mengambil aset Anda.
10. Mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga pembiayaan
Cara mendapatkan modal usaha yang terakhir adalah mengajukan pinjaman langsung pada bank atau lembaga pembiayaan. Anda bisa memilih kredit angsuran dengan jaminan maupun tanpa menggunakan agunan. Perlu Anda perhatikan, umumnya kredit tanpa adanya agunan mempunyai beban bunga yang lebih tinggi. Jadi, Anda perlu mempertimbangkan pula masa angsurannya.
Sebelum mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga pembiayaan lainnya, ada baiknya Anda melakukan survei dan perhitungan kasar terlebih dahulu. Perkirakan berapa lama waktu yang Anda kehendaki untuk membayar cicilan, pastikan pula besarnya cicilan tidak melebihi pemasukan yang Anda dapatkan. Bukan tidak mungkin, uang keuntungan yang Anda peroleh justru habis untuk melunasi angsuran bulanan.