Percepat Transisi Energi, Pertamina Dorong Penurunan Emisi di Indonesia

Gedung Pertamina. FOTO: Setkab

Percepat Transisi Energi, Pertamina Dorong Penurunan Emisi di Indonesia

Angga Bratadharma • 19 June 2023 07:55

Jakarta: Acara Pertamina Energizing Your Action menyoroti upaya PT Pertamina (Persero) mempercepat transisi energi dan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mendukung penurunan emisi di Indonesia. Kegiatan Pertamina ini menjadi salah satu upaya dalam kampanye kepedulian iklim bagi masyarakat.

Salah satu talkshow yang diadakan bertajuk 'Climate Change: The Clock is Ticking', di mana Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro, bersama Content Creator Raditya Dika, serta pendiri FoodCycle Indonesia Herman Andryanto menekankan ancaman perubahan iklim semakin mendesak dan dibutuhkan aksi nyata semua pihak sedini mungkin.

Dannif berbagi pandangannya mengenai bagaimana pihaknya, yang merupakan Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), tengah mempercepat transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan melalui pengembangan green hydrogen, solar power, EV Ecosystem, gasifikasi, biomassa, green refinery, bioenergy, dan circular carbon economy.

Aksi nyata Pertamina membuat rencana menjadi semakin mudah untuk diwujudkan. Pertamina, tambahnya, selaku perusahaan migas menyadari kepedulian korporasi dalam menjaga lingkungan sangat penting. Sejalan dengan bertumbuhnya kebutuhan energi, Pertamina juga berusaha mereduksi emisi.

"Kami sangat peduli bagaimana dapat terus berproduksi, tapi juga bisa mempertahankan kelestarian bumi," jelas Dannif, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 19 Juni 2023.

Pada kesempatan yang sama, Raditya Dika berpendapat menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri, dan dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan sendiri. "Kalau saya pelan-pelan di rumah sudah ada solar panel. Yang kita beli benar-benar yang penting, jadi tidak ada limbah," kata Raditya.

Berfokus pada darurat sampah makanan, Herman Andryanto, sebagai pendiri FoodCycle Indonesia menjelaskan bahwa sampah makanan berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim. Sampah makanan yang terbuang berkontribusi 6-8 persen ke green house emission.

"Mudah-mudahan teman-teman bisa mulai berpikir karena begitu kita membuang makanan itu dampaknya ke climate change terasa," kata Herman.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan kegiatan Pertamina Energizing Your Action bertujuan memberi edukasi bagi generasi muda dan masyarakat umum mengenai tantangan perubahan iklim. "Kami ingin berdiskusi bersama generasi muda, berbagi ide dan pandangan mengenai aksi nyata apa yang bisa kita lakukan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)