Arti Ramadan Karem Serta Konteks Historis dan Religiusnya

Ilustrasi: Freepik

Arti Ramadan Karem Serta Konteks Historis dan Religiusnya

Riza Aslam Khaeron • 16 February 2025 12:06

Jakarta: Ramadan Kareem adalah salah satu ucapan yang paling umum digunakan selama bulan suci Ramadan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, di Indonesia, ucapan ini jarang terdengar dan ucapan "Ramadan Mubarak" lebih sering digunakan oleh umat muslim di Nusantara.

Kedua ucapan ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Ramadan, seperti kemurahan hati, kebersamaan, dan rasa syukur. Namun, masing-masing memiliki fokus yang unik dalam mengungkapkan makna spiritual bulan suci ini. lantas apa arti dari "Ramadan Kareem"? Berikut penjelasannya.
 

Arti Harfiah dan Makna Filosofis

Dalam bahasa Arab, “Ramadan Kareem” secara harfiah berarti “Ramadan yang Pemurah” atau “Ramadan yang Dermawan.” Ucapan ini menggambarkan keagungan bulan Ramadan sebagai waktu untuk berbagi, menunjukkan kebaikan hati, dan mempererat tali silaturahmi. Menurut Studio Arabia Institute, ucapan ini juga mengingatkan umat Islam untuk meneladani kemurahan Allah dengan berbagi kepada sesama.

“Dalam cara yang sama Allah bermurah hati kepada kita, Ramadan Kareem mendorong kita untuk berbagi dengan orang lain dan mempromosikan kebajikan dan amal,” demikian penjelasan yang diberikan oleh Studio Arabia Institute, dilansir pada Minggu, 16 Februari 2025.

Selain Ramadan Kareem, ucapan “Ramadan Mubarak” yang berarti “Ramadan yang Diberkahi” memiliki makna yang sedikit berbeda. Ramadan Kareem lebih menonjolkan kemurahan dan semangat memberi yang menjadi ciri khas bulan Ramadan.

Sebaliknya, Ramadan Mubarak lebih menekankan pada berkah dan kesucian bulan ini. Keduanya membawa pesan penuh kehangatan dan doa untuk keberkahan sepanjang Ramadan, namun penggunaannya bergantung pada konteks dan tradisi budaya masing-masing.

Ucapan ini juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Ramadan Kareem mengajarkan umat Muslim untuk tidak hanya menerima berkah tetapi juga menjadi sumber berkah bagi orang lain. Hal ini sesuai dengan semangat Ramadan sebagai bulan amal, di mana umat Islam didorong untuk memperbanyak sedekah, membantu mereka yang membutuhkan, dan mempererat hubungan dengan keluarga serta komunitas.
 

Konteks Historis dan Religius

Melansir Studio Arabia Insititute, secara historis, Ramadan memiliki arti penting dalam Islam karena bulan ini merupakan waktu diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:


Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah...."

Selain itu, puasa Ramadan menjadi kewajiban pada tahun kedua Hijriyah, berdasarkan perintah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya puasa ini dengan bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ramadan kemdudian diakhiri dengan pembayaran zakat fitrah, sebuah kewajiban bagi setiap Muslim untuk membersihkan diri dari kekurangan selama berpuasa dan membantu mereka yang membutuhkan, memberikan arti dari "Ramadan Kareem".

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Puasa Ramadan tergantung antara langit dan bumi hingga zakat fitrah dikeluarkan” (HR. Abu Dawud). Hal ini menunjukkan pentingnya semangat berbagi dan solidaritas sosial dalam Islam.
 
Baca Juga:
Ramadan Momentum Refleksi Curamnya Ketimpangan Kemakmuran di Tanah Air
 

Pengaruh Budaya di Berbagai Negara

Ucapan Ramadan Kareem tidak hanya memiliki arti religius tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai tradisi budaya dan dialek bahasa masing-masing.

"Cara orang saling menyapa jelas akan berubah tergantung pada bahasa yang digunakan," ucap Khaled Boudemagh, seorang ahli bahasa yang berbasis di Dubai dari Gulf News, melansir Newsweek pada 16 Februari 2025.

"Namun, di Uni Emirat Arab (UEA), "Ramadan Kareem" (Ramadan yang Pemurah) atau "Ramadan Mubarak" (Ramadan yang Diberkahi) umumnya digunakan," tambah Boudemagh.

Di Uni Emirat Arab, Ramadan Kareem diiringi oleh berbagai kegiatan amal dan semangat berbagi melalui iftar bersama. Sementara itu, ucapan “Ramadan Kareem” sering kali disambut dengan respons “Allahu Akram” yang berarti “Allah lebih Pemurah,” menunjukkan pengakuan atas kemurahan Allah selama bulan Ramadan.

Sentimen terhadap Ramadan selalu sama, terlepas dari kata-kata yang digunakan: harapan untuk bulan yang penuh berkah dan kedermawanan.

"Kami (umat muslim) menerima ucapan selamat dalam segala bentuk. Ini adalah Tahun Toleransi. Islam juga menekankan kebebasan setiap orang untuk mempraktikkan agamanya. Yang penting adalah bersikap baik, sopan, dan berbudi pekerti luhur," Yousra Zaki di Gulf News

Ramadan Kareem bukan sekadar ucapan tetapi juga cerminan dari nilai-nilai Islam seperti kemurahan hati, kebersamaan, dan rasa syukur. Ucapan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah, mempererat hubungan dengan sesama, dan meningkatkan amal kebaikan.

Dengan memahami arti dan konteks ucapan ini, kita dapat lebih menghargai makna mendalam yang terkandung dalam setiap momen Ramadan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)