Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 6 November 2025 11:11
Jakarta: Investasi aset kripto kian diminati masyarakat dalam beberapa tahun terakhir karena menawarkan potensi keuntungan tinggi. Namun, instrumen ini juga dikenal luas dengan istilah 'high risk, high return' yang berarti memiliki risiko sangat tinggi.
Meski begitu, pemula tetap bisa mencoba investasi ini dengan persiapan matang dan strategi yang bijak. Memahami cara investasi yang tepat menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan finansial sambil mengelola volatilitas pasar.
Aset cryptocurrency populer karena sifatnya yang desentralisasi dan aksesnya yang kini semakin mudah. Pelaku pasar bisa memulai investasi dengan modal kecil untuk mendukung adopsi teknologi masa depan berbasis blockchain.
Para pakar keuangan mengingatkan investasi kripto hanya boleh menggunakan 'uang dingin'. Uang dingin adalah dana yang siap menerima risiko kerugian dan bukan merupakan dana untuk kebutuhan sehari-hari.
Cara investasi kripto yang tepat untuk pemula
Sebelum memulai, pemula harus mempersiapkan beberapa langkah fundamental untuk memastikan keamanan investasi. Merangkum dari berbagai panduan investasi, terdapat beberapa langkah dan cara investasi kripto yang aman bagi pemula.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan:
- Pelajari Dasar Aset: Pahami whitepaper, tujuan, dan kegunaan koin yang diincar. Langkah ini menghindari keputusan investasi yang hanya didasari tren atau rasa panik (FOMO).
- Mulai dari Dana Kecil: Pakar investasi merekomendasikan alokasi tidak lebih dari 5 persen total portofolio ke kripto. Angka ini adalah batas risiko maksimal yang disarankan bagi pemula.
- Pilih Exchange Tepercaya: Gunakan platform yang teregulasi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Ini menjamin transaksi lebih aman dari sisi regulasi.
- Terapkan Dollar-Cost Averaging (DCA): Terapkan strategi membeli aset dalam jumlah sama secara berkala, misalnya mingguan atau bulanan. Metode ini membantu meratakan harga beli rata-rata.
- Gunakan Penyimpanan Aman: Hindari menyimpan aset dalam jumlah besar di exchange. Pindahkan aset ke hardware wallet atau self-custody wallet untuk mencegah risiko peretasan.
- Fokus pada Aset Kredibel: Pilih aset kripto yang memiliki rekam jejak jelas dan utilitas nyata. Investasi seperti ini cenderung lebih stabil dan tidak hanya bergantung pada hype sesaat.
- Mulai dengan Aset Utama: Aset seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menawarkan likuiditas serta stabilitas harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan altcoin.
- Pertimbangkan ETF Crypto: Bagi yang ingin eksposur lebih aman, ETF crypto (seperti spot Bitcoin ETF) bisa menjadi pilihan. Investor dapat berinvestasi pada kripto lewat instrumen keuangan resmi tanpa perlu menyimpan aset di wallet pribadi.
Langkah-langkah tersebut penting untuk membangun fondasi investasi yang kuat dan mengurangi risiko kerugian besar di awal.
(Ilustrasi pergerakan harga aset kripto. Foto: dok KBI)
Strategi cerdas mengelola investasi
Selain langkah memulai, pemula juga memerlukan strategi cerdas untuk mengelola investasi dalam jangka panjang. Strategi yang tepat dapat menekan risiko kerugian sekaligus memperbesar peluang keuntungan.
Para pakar investasi menyarankan beberapa strategi berikut:
- Buat Tujuan Jangka Panjang: Anggap kripto sebagai investasi jangka panjang, bukan trading harian. Grafik harga yang volatil seringkali mengecoh pemula yang mencari untung cepat.
- Diversifikasi Portofolio: Terapkan prinsip diversifikasi dengan membagi modal ke beberapa aset yang fundamentalnya kuat. Ini membantu mengurangi risiko jika salah satu aset turun tajam.
- Riset dan Pantau Informasi: Selalu ikuti perkembangan regulasi global dan berita terbaru. Kebijakan pemerintah atau isu keamanan dapat memengaruhi harga secara langsung dan cepat.
- Tetapkan Target Untung dan Rugi: Tentukan kapan harus mengambil untung (take profit) dan kapan harus membatasi kerugian (stop loss). Disiplin pada rencana ini penting untuk melindungi modal.
- Pahami Fitur Lanjutan: Fitur seperti staking (menitipkan aset untuk imbalan) atau yield farming (menyediakan likuiditas) bisa memberi imbalan. Namun, pemula harus memahami risikonya terlebih dahulu.
Investasi kripto bagi pemula memang menantang karena risiko volatilitas yang ekstrem serta isu keamanan. Namun, risiko tersebut dapat dikelola dengan baik.
Dengan pemahaman yang kuat, pemilihan aset yang matang, dan manajemen risiko yang disiplin, pemula dapat mulai berinvestasi. Langkah ini membuka potensi keuntungan pasar digital tanpa membahayakan tabungan utama. (Daffa Yazid Fadhlan)