Merosot hingga 2%, Harga Minyak Dunia Menuju Level USD50-an/Barel

Ilustrasi harga minyak dunia turun. Foto: Freepik.

Merosot hingga 2%, Harga Minyak Dunia Menuju Level USD50-an/Barel

Husen Miftahudin • 8 April 2025 08:07

Houston: Harga minyak dunia anjlok lebih dari dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) selama sesi perdagangan yang kacau di Wall Street setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam tarif tambahan terhadap Tiongkok, sebuah tindakan yang menyebabkan harga saham anjlok.
 
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 8 April 2025, harga minyak mentah West Texas Intermediate sempat turun di bawah USD60 per barel untuk pertama kalinya sejak 2021 sebelum memangkas penurunan dan ditutup pada harga USD60,70. Sementara harga minyak mentah Brent, patokan internasional, juga turun dan ditutup pada harga USD64,21 per barel.
 
Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap Tiongkok jika Beijing tidak menghapus tarif sebesar 34 persen yang diumumkan minggu lalu sebagai reaksi terhadap pungutan besar-besaran Washington terhadap mitra dagangnya yang terungkap pada 2 April.
 
Minyak mentah sempat memangkas kerugian karena S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite, bergerak naik turun antara wilayah negatif dan positif menyusul tajuk utama media sosial yang mengisyaratkan Trump sedang mempertimbangkan penghentian sementara tarif selama 90 hari. Gedung Putih kemudian mengatakan tajuk utama itu adalah hoaks.
 
Minggu lalu, minyak turun sebanyak 11 persen karena kekhawatiran anjloknya permintaan akibat kebijakan tarif besar-besaran Trump.
 

Baca juga: Trump Ancam Beri Tambahan Tarif 50% ke Tiongkok, Perang Dagang Makin Panas!


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Arab Saudi kasih 'diskon' harga minyak

 
Selain itu, selama akhir pekan, Arab Saudi memangkas harga ekspor minyak mentahnya kepada pembeli Asia sebesar USD2,30 per barel untuk Mei, hanya beberapa hari setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, OPEC+, mengumumkan kenaikan produksi yang lebih besar dari perkiraan bulan depan.
 
Jumat lalu, WTI anjlok lebih dari tujuh persen setelah TIongkok, importir minyak mentah terbesar, mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 34 persen pada barang-barang AS sebagai reaksi terhadap pungutan besar-besaran oleh pemerintahan Trump.
 
Pungutan pajak yang diumumkan oleh Trump memicu aksi jual di pasar saham global. Harga minyak mentah anjlok lebih dari enam persen pada perdagangan Kamis, meskipun sektor energi dibebaskan dari bea masuk impor yang besar dari mitra dagang AS.
 
Kerugian minyak mentah semakin dalam pada perdagangan Kamis setelah OPEC+ sepakat untuk menaikkan pasokan sekitar tiga kali lebih banyak dari yang diisyaratkan sebelumnya, atau lebih dari 400 ribu barel per hari, dimulai pada Mei.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)