Wall Street Raup Banyak Cuan di Awal Pekan

Aktivitas perdagangan saham di Wall Street. Foto: Freepik.

Wall Street Raup Banyak Cuan di Awal Pekan

Husen Miftahudin • 11 February 2025 06:35

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor mengabaikan risiko tarif baja dan aluminium yang direncanakan Presiden AS Donald Trump dapat memicu perang dagang.

Mengutip Xinhua, Senin, 11 Februari 2025, Dow Jones Industrial Average naik 167,01 poin, atau 0,38 persen, menjadi 44.470,41, sementara S&P 500 naik 0,67 persen menjadi 6.066,44. Nasdaq Composite yang sarat teknologi memimpin kenaikan, melonjak 0,98 persen menjadi 19.714,27, didorong oleh optimisme baru di sektor-sektor pertumbuhan.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di wilayah positif. Saham energi melonjak 2,15 persen di tengah stabilnya harga minyak dan kekhawatiran pasokan geopolitik, sementara saham teknologi naik 1,45 persen menjelang laporan laba utama minggu ini. Saham keuangan dan perawatan kesehatan tertinggal, masing-masing turun 0,79 persen dan 0,06 persen.

Para investor telah bersiap menghadapi tarif balasan setelah Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan bea masuk kepada mitra dagang. Langkah-langkah tersebut, yang diharapkan akan selesai pada Selasa atau Rabu, awalnya memicu kekhawatiran tetapi tak mampu menggagalkan kenaikan saham pada awal pekan.

Hal tersebut menandakan semakin terbiasanya investor dengan strategi perdagangan agresif Trump. Analis berpendapat banyak yang menafsirkan langkah tersebut sebagai alat tawar-menawar, bukan ancaman ekonomi secara langsung.
 

Baca juga: IHSG Makin Ambruk, Rontok 94 Poin


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Khawatir tekanan inflasi


Meskipun tenang, kekhawatiran yang masih ada kenaikan tarif dapat memperburuk tekanan inflasi, yang berpotensi menunda pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Perhatian kini beralih ke laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan data penjualan ritel pada Rabu, yang akan memberikan wawasan penting tentang tren inflasi.

Yang menambah kekhawatiran adalah survei Federal Reserve New York yang dirilis Senin, yang mengungkapkan ekspektasi inflasi jangka panjang konsumen naik menjadi tiga persen, level tertinggi sejak Mei 2024.

Terkait laba, 78 perusahaan S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan laba minggu ini. Saham McDonald's naik menyusul pertumbuhan penjualan toko yang lebih baik dari perkiraan, sementara investor menunggu berita terbaru dari Coca-Cola, Super Micro Computer, dan Airbnb.

Lanskap perusahaan yang beragam menggarisbawahi pasar yang menyeimbangkan ketidakpastian perdagangan dengan optimisme atas ketahanan perusahaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)