Menlu Sugiono Dorong Penyelidikan Penembakan WNI oleh Aparat Malaysia

Menlu Sugiono desak penyelidikan penembakan WNI oleh otoritas maritim Malaysia. (Youtube/WEF)

Menlu Sugiono Dorong Penyelidikan Penembakan WNI oleh Aparat Malaysia

Marcheilla Ariesta • 28 January 2025 00:08

Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyesalkan tindakan penembakan yang dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap WNI. Penembakan itu menewaskan seorang WNI dan melukai empat lainnya.

 

“Menlu RI menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” demikian dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Senin, 27 Januari 2025.

 

Dalam pernyataan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban yang tewas.

 

“Menlu RI menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya satu orang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.

 

Menlu Sugiono juga mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya penggunaan kekerasan.

 

Sementara itu, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi.

 

KBRI Kuala Lumpur, dalam pernyataannya, akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal.

 

Sedangkan untuk empat WNI luka, KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil. 

 

“KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang,” sambung pernyataan itu.

 

Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor saat berpatroli. 

 

Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. 

 

Menanggapi insiden ini, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan 

nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)