Cerita Greta Thunberg Usai Dideportasi dari Israel

Aktivis Swedia Greta Thunberg dideportasi dari Israel usai diculik Israel. Foto: Anadolu

Cerita Greta Thunberg Usai Dideportasi dari Israel

Fajar Nugraha • 11 June 2025 10:51

Paris: Israel telah mendeportasi aktivis Greta Thunberg sehari setelah kapal tujuan Gaza yang ditumpanginya disita oleh militer Israel. Thunberg berangkat dengan pesawat ke Prancis sebelum menuju negara asalnya, Swedia, kementerian luar negeri mengunggah di X.

Ia menambahkan foto Thunberg, seorang aktivis iklim yang menghindari perjalanan udara, duduk di pesawat.

Berbicara saat tiba di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Thunberg menyerukan pembebasan aktivis lain yang ditahan di atas Freedom Flotilla.

Ia menggambarkan situasi yang "cukup kacau dan tidak pasti" selama penahanan.

“Kondisi yang kami hadapi sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dialami orang-orang di Palestina dan khususnya Gaza saat ini,” ucap Thunberg, seperti dikutip France24, Rabu 11 Juni 2025.

"Kami sangat menyadari risiko misi ini," tambah Thunberg.

"Tujuannya adalah untuk sampai ke Gaza dan dapat mendistribusikan bantuan,” ucap Thunberg. Ia mengatakan para aktivis akan terus berusaha mengirimkan bantuan ke Gaza.

Menurut Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok yang berada di balik perjalanan tersebut, Thunberg merupakan salah satu dari 12 penumpang Madleen. Ini adalah sebuah kapal yang membawa bantuan ke Gaza yang dimaksudkan untuk memprotes perang Israel yang sedang berlangsung di sana dan menyoroti krisis kemanusiaan di wilayah Palestina.

Menurut koalisi tersebut, pasukan angkatan laut Israel menyita kapal tersebut pada Senin pagi sekitar 125 mil dari lepas pantai Gaza. Koalisi tersebut bersama dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan tindakan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional.

Israel menolak tuduhan tersebut karena Israel mengatakan kapal-kapal tersebut bermaksud melanggar apa yang menurutnya merupakan blokade laut yang sah di Gaza.

Menurut kementerian luar negeri, kapal tersebut, yang didampingi oleh angkatan laut Israel, tiba di pelabuhan Ashdod, Israel, pada Senin malam.

Freedom Flotilla Coalition mengatakan tiga aktivis, termasuk Thunberg, telah dideportasi bersama seorang jurnalis. Dikatakan bahwa koalisi tersebut telah mendorong beberapa orang dari kelompok tersebut untuk melakukan hal ini sehingga mereka dapat berbicara dengan bebas tentang pengalaman mereka.

Delapan penumpang lainnya menolak deportasi dan ditahan sebelum kasus mereka disidangkan oleh otoritas Israel. Adalah, sebuah kelompok hak hukum di Israel yang mewakili para aktivis, mengatakan bahwa kedelapan orang tersebut diperkirakan akan dibawa ke pengadilan pada hari Selasa nanti.

"Penahanan mereka melanggar hukum, bermotif politik, dan merupakan pelanggaran langsung terhadap hukum internasional," kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Koalisi tersebut menyerukan agar penumpang yang tersisa dibebaskan tanpa deportasi dan mengatakan bahwa pengacara mereka akan menuntut agar mereka diizinkan untuk menyelesaikan perjalanan mereka ke Gaza.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Israel Sabine Haddad mengatakan bahwa para aktivis yang dideportasi pada hari Selasa telah melepaskan hak mereka untuk hadir di hadapan hakim. Mereka yang tidak hadir akan menghadapi hakim dan akan ditahan selama 96 jam sebelum dideportasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)