Jembatan ambruk di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB di Lombok Timur, Rabu, 19 November 2025. ANTARA/Akhyar Rosidi.
Silvana Febiari • 19 November 2025 15:44
Lombok Timur: Jembatan penghubung Desa Perigi dengan Puncak Jeringo di Kecamatan Suele, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ambruk. Jembatan itu diterjang banjir setelah daerah setempat diguyur hujan lebat.
"Jembatan Aik Bete ambruk diterjang banjir setelah terjadi hujan siang ini," kata Kepala Dusun Aik Bete Maisir, dikutip dari Antara, Rabu, 19 November 2025.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab, situasi sedang sepi dan tidak ada pengendara yang melintas.
Maisir mengatakan bencana alam tersebut terjadi karena kondisi hujan lebat dan air sungai yang deras. Apalagi, kondisi
jembatan sudah miring sebelumnya dan belum diperbaiki. "Memang kondisi jembatan sudah rusak tapi ambruk sekarang," jelasnya.
Maisir juga mengatakan pihaknya sudah seringkali melaporkan kepada pemerintah desa untuk melaporkan ke pemerintah yang lebih tinggi agar segera direspons. Namun, tak ada tindak lanjut. "Kami sudah laporkan tapi belum ada tindak lanjut untuk diperbaiki," ungkapnya.

Jembatan ambruk di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB di Lombok Timur, Rabu, 19 November 2025. ANTARA/Akhyar Rosidi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Lombok Timur H Rifaan mengaku pihaknya sudah menerima laporan jembatan ambruk tersebut. "Benar memang ambruk akibat bencana alam," ucapnya.
Atas kejadian itu, pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan pendataan. Hal ini dilakukan supaya penanganan dampak bencana alam tersebut dapat dilakukan. "Kami melakukan asesmen untuk kemudian diusulkan perbaikan," katanya.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya potensi banjir rob di sekitar perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19 sampai 26 November 2025. Potensi ini terjadi akibat kemunculan fase bulan baru.
"Kami imbau warga agar waspada dan siaga menghadapi dampak dari pasang air laut maksimum," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB Satria Topan Primadi.