Emas batangan. Foto: dok MIND ID.
Eko Nordiansyah • 22 July 2025 08:49
Chicago: Harga Emas melonjak lebih dari satu persen pada Senin, 21 Juli 2025 saat dolar AS dan imbal hasil Treasury AS merosot tajam di tengah ketidakpastian mengenai kesepakatan perdagangan, di tengah sentimen risk-on secara keseluruhan di pasar.
Dilansir dari FXStreet, Selasa, 22 Juli 2025, XAU/USD diperdagangkan di USD3.397 setelah rebound dari level terendah harian di USD3.338.
Selera risiko meningkat saat para trader menunggu rilis pendapatan di Amerika Serikat (AS). Sementara itu, tenggat tarif 1 Agustus yang diberlakukan oleh Gedung Putih semakin mendekat, membuat investor merasa tidak nyaman tentang kesepakatan perdagangan antara AS dan tiga mitra dagang utamanya, termasuk Uni Eropa (UE), Kanada, dan Meksiko.
Berita perdagangan mengungkapkan bahwa utusan UE dijadwalkan untuk bertemu secepatnya minggu ini untuk meresmikan rencana pembalasan jika terjadi kemungkinan skenario tanpa kesepakatan dengan Presiden AS Trump.
UE terus bekerja untuk mengamankan kesepakatan perdagangan, sambil juga memiliki draf cadangan pembalasan yang ditujukan untuk menargetkan ekspor AS senilai 72 miliar euro, yang mencakup produk seperti mobil, pesawat, bourbon whiskey, layanan digital, dan sektor kunci lainnya.
Baca juga:
Harga Minyak Dunia Turun Tipis |
Wall Street Journal melaporkan Menteri Keuangan AS Bessent merekomendasikan Trump untuk tidak memecat Ketua The Fed Jerome Powell, karena hal itu akan menimbulkan keraguan tentang independensi Federal Reserve (The Fed). Ini akan memicu reaksi di pasar, mendorong dolar AS turun dan imbal hasil Treasury AS merosot.
Imbal hasil Treasury AS terus turun saat obligasi Treasury bertenor 10 tahun merosot lebih dari enam setengah basis poin (bp) menjadi 4,356 persen. Akibatnya, imbal hasil riil AS, yang dihitung dengan mengurangkan ekspektasi inflasi dari suku bunga nominal, juga turun enam basis poin menjadi 1,946 persen.
Berita lain mengungkapkan bahwa Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman kuncinya tidak berubah pada pertemuan terbarunya, seperti yang diprakirakan.
Minggu ini, agenda ekonomi AS tetap minim dengan rilis data perumahan, Klaim Tunjangan Pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 19 Juli, dan data Pesanan Barang Tahan Lama.