Bagaimana Nasib Ekonomi Nepal Usai Pemberontakan Gen Z?

Gen-z turun ke jalan menuntut perubahan pemerintahan Nepal. Foto: Viory.

Bagaimana Nasib Ekonomi Nepal Usai Pemberontakan Gen Z?

Husen Miftahudin • 18 September 2025 16:51

Kathmandu: Suasana Nepal pascapemberontakan yang menentang korupsi pemerintahan dan keputusan pemblokiran media sosial menjadi lebih sepi dari biasanya. Hotel-hotel yang hangus dan kendaraan yang terbakar menjadi pemandangan umum di sepanjang jalanan Nepal.

Pemberontakan yang diinisiasi generasi Z itu pun memunculkan kerugian. Total kerugian akibat kerusuhan ini diperkirakan mencapai Rp563,22 triliun yang setara dengan anggaran PDB Nepal untuk satu setengah tahun.

"Pertumbuhan ekonomi tahun fiskal ini akan di bawah satu persen, menurut perkiraan kasar kami," kata Ahli Ekonom Chandra Mani Adhikari, dilansir Kathmandu Post, Kamis, 18 September 2025.0
 

Kerugian besar ini diperparah dengan kekeringan panjang yang dialami Nepal.

Asosiasi Hotel Nepal menyatakan sektor mereka telah mengalami kerugian hampir Rp4,69 triliun. Hampir 20 hotel mengalami kerusakan parah, vandalisme, pembakaran, dan penjarahan selama pekan demonstrasi ini berlangsung. Hotel-hotel yang terdampak belum dapat beroperasi dan mengalami kesulitan keuangan.

Sedangkan, sektor dealer mobil mengalami kerugian sekitar Rp2,82 triliun. Selain kerugian finansial, demonstrasi ini juga menyebabkan 10 ribu warga Nepal kehilangan pekerjaan. Kerusuhan yang terjadi juga mengakibatkan 21 dari 28 outlet supermarket Bhat-Bhateni rusak dengan total kerugian hampir Rp469,06 miliar.
 
Baca juga: Jumlah Korban Tewas Aksi Protes Gen Z di Nepal Bertambah Jadi 72 Orang


(Bendera Nepal. Foto: Mappr.co)
 

Dorong kebangkitan bersama


Situasi yang terjadi di Nepal saat ini, menggambarkan kleptokrasi, yakni tokoh politik, pelaku bisnis, dan kelompok kriminal bersekongkol untuk mendapat keuntungan bagi diri sendiri. Namun, di luar itu banyak tokoh dan pelaku usaha yang tetap berusaha untuk sama-sama mengembalikan Nepal ke situasi semula.

Presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Nepal (FNCCI) Chandra Dhakal mendesak pengusaha dan pelaku bisnis untuk tidak menyerah dan bersama-sama bangkit kembali,

"Insiden terbaru membuat saya sedih. Namun, saya tidak boleh menyerah karena saya bertanggung jawab atas lebih dari 20 ibu saudara dan saudari Nepal," ungkap Chandra.

"Kami berkomitmen pada penciptaan lapangan kerja dan investasi, dengan harapan untuk demokrasi yang kuat," ucap Ketua Golchha Group Shekhar Golchha. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)