Cegah Kasus Keracunan Terulang, SPPG Diminta Patuhi SOP Keamanan Makanan

Ilustrasi makan bergizi gratis. Metrotvnews.com/Siti Yona

Cegah Kasus Keracunan Terulang, SPPG Diminta Patuhi SOP Keamanan Makanan

Achmad Zulfikar Fazli • 22 September 2025 16:29

Jakarta: Kasus keracunan dalam program makan bergizi gratis masih terus terjadi di beberapa daerah. Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) per 17 September ada 46 kasus keracunan dengan jumlah penderita mencapai 5.000 orang.

Data lainnya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada 60 kasus keracunan MBG per 16 September 2025. Kemudian, dari data BPOM tercatat da 55 kasus dengan 5.320 orang yang terdampak.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Muhammad Qodari, mengungkapkan penyebab kasus keracunan ini adalah higienitas makanan, suhu makanan, kontaminasi silang dari petugas, ada indikasi sebagian disebabkan alergi pada penerima manfaat. Sayangnya, berdasarkan catatan Kemenkes pada September 2025, dari 1.379 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, hanya 413 SPPG yang memiliki standar operasional prosedur (SOP) keamanan pangan dan 312 SPPG yang menjalankan SOP.

"Dari sini kelihatan, SOP keamanan pangan harus ada dan dijalankan," ujar Qodari dalam keterangannya, Senin, 22 September 2025.

SPPG Harus Punya SLHS

Qodari mengingatkan seluruh SPPG juga harus memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dari Kemenkes. SLHS ini sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG.

Dia mengungkapkan berdasarkan data Kemenkes, dari 8.553 SPPG per 22 September, baru ada 24 SPPG yang memiliki SLHS, sisanya belum. 

"SLHS harus ada di semua SPPG," tegas Qodari.


 
Dia menekankan Kemenkes akan menugaskan dinas kesehatan atau petugas puskesmas terdekat untuk membantu pengawasan terhadap SPPG, utamanya yang sudah memiliki SLHS. Dia memastikan inspeksi kesehatan ini bakal dilakukan secara rutin setiap bulan.

"Bila perlu seminggu sekali," kata Qodari.

Pemerintah Minta Maaf

Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

"Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," ujar Pras, sapaanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.

Dia menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.

"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN," beber Pras.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)