Ilustrasi. Foto: Unplash
Houston: Harga minyak ditutup menguat pada Jumat, 3 Oktober 2025. Meski begitu, harga minyak mencatat kerugian mingguan sebesar 8,1 persen setelah berita potensi peningkatan pasokan OPEC+.
Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 4 Oktober 2025, minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 42 sen atau 0,7 persen menjadi USD64,53 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 40 sen atau 0,7 persen menjadi USD60,88.
Untuk minggu ini, Brent turun 8,1 persen, kerugian mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan. WTI anjlok 7,4 persen dalam minggu ini.
"Peningkatan produksi OPEC+ yang diharapkan dan mulai mengalirnya pipa minyak Irak/Kurdi setelah ditutup dalam dua tahun terakhir membuat para penjual tetap bertahan dalam minyak mentah," kata wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial Dennis Kissler.
"Hamas juga sedang memulai negosiasi dengan pemerintahan Trump mengenai rencana perdamaian. Ditambah dengan data penyimpanan EIA yang bearish dari awal pekan ini, sulit untuk optimistis terhadap minyak mentah dalam waktu dekat," kata Kissler.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Potensi penambahan pasokan OPEC+
Delapan negara OPEC+ kemungkinan akan meningkatkan produksi minyak lebih lanjut pada hari Minggu. Pemimpin kelompok tersebut, Arab Saudi, mendorong peningkatan yang besar untuk mendapatkan kembali pangsa pasar, sementara Rusia menyarankan peningkatan yang lebih moderat, menurut empat orang yang mengetahui perundingan OPEC+.
Potensi peningkatan pasokan OPEC+ dan perlambatan operasional kilang minyak mentah global akibat pemeliharaan dan penurunan permintaan musiman dalam beberapa bulan mendatang diperkirakan akan membebani sentimen pasar, kata para analis.
"Indikator permintaan telah sedikit menurun di Cekungan Atlantik seiring berakhirnya permintaan musim panas. Saldo tersirat kelebihan pasokan dari perspektif fundamental mulai Oktober semakin menguat," kata analis Rystad Energy, Janiv Shah.
Sementara itu, analis JPMorgan mengatakan mereka yakin September menandai titik balik, dengan pasar minyak menuju surplus yang cukup besar pada kuartal keempat dan tahun depan.
Minyak mentah mengalir melalui pipa dari wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara ke Turki pada hari Sabtu untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun, kata kementerian perminyakan Irak awal pekan ini.
Adapun Presiden AS Donald Trump memberi Hamas waktu hingga Minggu malam untuk menyetujui usulannya untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
Persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS meningkat pekan lalu karena aktivitas penyulingan dan permintaan melemah, menurut Badan Informasi Energi (EIA), yang semakin membebani harga. Di sisi pasokan, produsen mengurangi rig minyak sebanyak 2 menjadi 422, kata penyedia layanan ladang minyak Baker Hughes.