Cegah Campak, Warga Jakarta Diajak Dukung Imunisasi dan Terapkan PHBS

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Cegah Campak, Warga Jakarta Diajak Dukung Imunisasi dan Terapkan PHBS

Endhita Triantara • 11 September 2025 17:13

Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya melakukan pencegahan penularan penyakit campak. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan Outbreak Response Immunization (ORI) menjadi salah satu upaya penanggulangan yang dapat dilakukan.

"Kalau ada kasus campak tidak boleh dibiarkan, kita harus melakukan suatu respons. Jadi kita hitung ada sekian anak yang harus dilakukan imunisasi agar kasusnya tidak meluas," ujar Ani dalam webinar ‘Cegah Campak dari Rumah Kita’, Selasa, 9 September 2025.

Pelaksanaan ORI kali ini difokuskan di wilayah dengan jumlah kasus campak tertinggi, yaitu Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng. Program tersebut menargetkan sekitar 9 ribu anak, dengan capaian imunisasi mencapai 77,22 persen.

Ani menambahkan campak merupakan penyakit menular yang mudah menyebar sehingga membutuhkan pencegahan serius.

"Virus penyebab campak adalah morbillivirus yang menular melalui udara, percikan batuk, sekresi hidung, atau barang-barang yang terkontaminasi. Ini cukup mudah dan cepat penularannya, dan campak bisa menjadi serius kalau menyerang anak-anak kita," jelas Ani.
 

Baca juga: Diabetes Tak Terkendali Berujung Serangan Jantung

Ia mengatakan imunisasi menjadi benteng utama untuk mencegah penyebaran. Vaksin campak pertama diberikan pada usia sembilan bulan, diulang pada usia 18 bulan, dan dosis ketiga ketika anak memasuki sekolah dasar.

"Imunisasi ini adalah salah satu tameng atau pencegahan yang sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit campak," ucap Ani.

Selain imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat juga dinilai penting. Masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan cuci tangan dengan sabun serta air mengalir.

"PHBS ini kunci penting pencegahan, tidak hanya penyakit campak tapi juga berbagai macam penyakit lainnya," kata Ani.

Ani juga mengajak seluruh keluarga dan tokoh masyarakat ikut mendukung imunisasi campak-rubela. Ia menegaskan, upaya mencegah lonjakan kasus tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri.

"Hal penting ini tidak bisa kami lakukan sendirian, kami sangat membutuhkan kerjasama dan peran serta dari peserta yang hadir saat ini untuk bersama menggerakkan masyarakat," tegas Ani.

Kasus campak meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sejak Januari hingga September 2025, terdapat 218 kasus campak dan 63 kasus rubela di Jakarta. Meski demikian, tidak ada laporan kematian akibat kedua penyakit tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)