Jakarta: Menyembelih hewan kurban saat Hari Raya Iduladha merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hukum melaksanakan kurban adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat ditekankan bagi umat Muslim.
Dalam pelaksanaannya, syariat Islam telah menetapkan aturan-aturan tertentu terkait proses penyembelihan kurban, seperti waktu yang diperbolehkan, tempat pelaksanaan, jenis dan usia hewan yang boleh dikurbankan, serta tata cara pendistribusian daging kurban.
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
Berikut ini adalah beberapa ketentuan dalam menyembelih hewan kurban yang perlu diketahui:
1. Dilakukan pada Hari Tasyrik
Penyembelihan kurban hanya sah dilakukan setelah salat
Iduladha pada 10 Dzulhijjah hingga sebelum matahari terbenam pada 13 Dzulhijjah. Jika penyembelihan dilakukan di luar empat hari tersebut, maka dianggap sebagai sembelihan biasa dan tidak termasuk dalam ibadah kurban.
2. Menghadap ke Arah Kiblat
Sebelum disembelih, hewan kurban dibaringkan dengan lambung kiri di bagian bawah dan kepala diarahkan ke kiblat. Penyembelih pun dianjurkan untuk menghadap kiblat, sehingga posisi hewan dan penyembelih sejajar menghadap arah yang sama.
3. Menggunakan Alat Tajam
Disunahkan menggunakan pisau yang benar-benar tajam untuk menyembelih hewan. Pisau boleh diasah sebelum digunakan, namun pengasahan tersebut tidak boleh dilakukan di depan hewan yang akan disembelih.
4. Membaca Basmalah, Shalawat, dan Takbir Tiga Kali
Walau hewan ternak halal untuk dikonsumsi, proses penyembelihannya harus sesuai syariat agar dagingnya tetap halal. Salah satu syaratnya adalah membaca basmalah saat menyembelih. Disunahkan pula untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengucapkan takbir sebanyak tiga kali.
5. Membaca Doa Sebelum Menyembelih
Sebelum menyembelih, dianjurkan untuk memanjatkan doa terlebih dahulu sebagai bentuk permohonan kepada Allah.
6. Satu Kali Sayatan
Penyembelihan harus dilakukan dalam satu kali gerakan menggunakan pisau tajam. Dalam satu sayatan tersebut, dua saluran utama, yaitu saluran pernapasan (hulqum) dan saluran makanan (mari’) harus terputus. Kedua saluran ini terletak di bagian depan leher. Proses ini penting dilakukan dengan cepat dan tepat agar hewan tidak mengalami penderitaan yang berkepanjangan.