Pakar UGM Ingatkan Kesiapan Antisipasi Kembali Merebaknya Covid-19

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Pakar UGM Ingatkan Kesiapan Antisipasi Kembali Merebaknya Covid-19

Media Indonesia • 4 June 2025 10:48

Yogyakarta: Peningkatan kasus covid-19 di negara-negara tetangga disebut tidak dapat secara pasti diikuti peningkatan penularan di Indonesia. 

Meski demikian Guru Besar Fakultas Kedokteran-Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Tri Wibawa, mengatakan Indonesia harus belajar dari pandemi terdahulu.

"Belajar dari penularan di masa pandemi yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik kalau kita bersiap," kata Prof Tribawa dalam siaran pers, Rabu 4 Juni 2025.
 

Baca: Kemenkes Perketat Pemantauan Kasus Covid-19
 
Tri menjelaskan tingkat kecepatan penyebaran cukup rendah. Pasalnya varian SARS-CoV-2 yang dominan menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, lalu di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).

Namun varian yang dominan di Indonesia saat ini berbeda dengan yang ada di negara tetangga yakni MB 1.1. Varian ini, sebutnya, belum masuk pada daftar Variants of Interest (VOIs) maupun variants under monitoring (VUMs) yang dikeluarkan oleh WHO.

Tri mengatakan belum banyak informasi spesifik tentang Variant MB1.1, tetapi ia menduga manifestasi klinis yang muncul tidak banyak berbeda dengan varian omicron lain yang pernah beredar di Indonesia.

"Gejala yang ditimbulkan pun sejauh ini serupa dengan varian-varian COVID-19 sebelumnya, termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi," ungkapnya. 

Meskipun angka kasusnya cukup rendah dan gejalanya cenderung sama, bukan berarti masyarakat tidak perlu waspada. Tri menganjurkan masyarakat dapat mengantisipasi dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup. Bahkan ia juga mengimbau  masyarakat untuk menggunakan masker jika merasakan gejala seperti flu.

"Jika berada dalam kerumunan dan membatasi diri untuk tidak berada di kerumunan jika merasa tidak dalam kondisi kesehatan yang prima," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)