Kondisi jual-beli di pasar tradisional. Foto: MI/Ramdani.
Insi Nantika Jelita • 2 June 2025 15:07
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan inflasi tahunan pada Mei 2025 menunjukkan perlambatan. Secara tahunan atau year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 1,60 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,19 persen.
Pada Mei 2025, Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (month-to-month). Penurunan ini tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang turun dari 108,47 pada April menjadi 108,07 pada Mei 2025. Meskipun mengalami deflasi secara bulanan, namun mengalami inflasi secara tahunan.
"Tingkat inflasi pada Mei 2025 ini lebih dalam dibandingkan dengan bulan Mei 2024," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS secara daring, Senin, 2 Juni 2025.
Penurunan inflasi tahunan ini disebabkan oleh sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga secara signifikan dan menjadi faktor penahan laju inflasi. Di antaranya adalah daging ayam ras yang mengalami deflasi tahunan sebesar 8,57 persen dan memberikan andil sebesar 0,14 persen terhadap perlambatan inflasi.
Kemudian, bawang merah mencatatkan deflasi 15,26 persen dengan andil 0,10 persen, serta cabai merah yang mengalami deflasi 21,17 persen dan memberikan andil 0,09 persen terhadap inflasi.
Baca juga: Indonesia Alami Deflasi 0,37% di Mei 2025, Imbas Harga Cabai hingga Daging Ayam Turun |