Komplek perumahan bersubsidi hancur akibat adanya pergerakan tanah. Metro TV/ Darbe Tyas Waskitha.
Darbe Tyas Waskitha • 12 November 2025 11:13
Banyumas: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat enam rumah yang dibangun sebagai komplek perumahan bersubsidi hancur akibat adanya pergerakan tanah. Enam rumah tersebut berada di Perumahan Puri Wiradadi 3, Blok M dan L, Kecamatan Sokaraja.
Kondisi tanah di area perumahan yang dibangun sebagai perumahan bersubsidi pemerintah ini labil. Hujan deras yang terjadi sejak sepekan terakhir diduga menjadi penyebab kondisi rumah roboh setelah sebelumnya mengalami retak-retak.
Selain itu, bangunan yang berada di lereng membuat pergerakan tanah hingga kini masih terjadi. Kondisi ini bahkan mengancam delapan rumah lainya yang saling berhimpitan.
Riski, salah seorang warga mengatakan, empat hari sebelum kejadian, rumah yang berada area paling ujung di Blok M dan L mengalami retak-retak. Pada Selasa, 11 November 2025, rumah akhirnya roboh dan membuat penghuninya kini mengungsi.
"Rumah yang (rusak) parah ada empat, yang dua menyusul dan belakangnya sudah mulai amblas," kata Riski dikutip Rabu, 12 November 2025.
.png)
Komplek perumahan bersubsidi hancur akibat adanya pergerakan tanah. Metro TV/ Darbe Tyas Waskitha.
Hingga kini, warga masih berada di lokasi untuk melihat kondisi rumah yang hancur. Mereka juga khawatir jika pergerakan tanah akan meluas karena setiap malam bunyi dari puing bangunan yang jatuh terdengar jelas.
"Meskipun saya tidak terkena dampak, tapi setiap malam terdengar suara kayak retakan dan puing-puing jatuh," jelas Riski.
Akibat kejadian ini, para pemilik rumah memgalami kerugian hingga ratusan ratusan juta rupiah per unitnya. Sebab, rumah mereka tidak lagi bisa ditinggali.