Ilustrasi industri manufaktur. Foto: mas-software.com
Husen Miftahudin • 28 May 2025 10:36
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) manufaktur menunjukkan kinerja positif dengan kembali bertahan pada fase ekspansi yang mencapai level 52,11 pada Mei 2025. Posisi ini meningkat 0,21 poin dibandingkan April 2025, namun melambat 0,39 poin dibandingkan Mei 2024.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, kenaikan IKI Mei 2025 didukung oleh terbitnya kebijakan pro industri serta sedikit meredanya perang dagang global telah memberikan dampak positif terhadap kondisi perekonomian global yang juga membawa pengaruh baik kepada iklim usaha industri di Indonesia.
Hal ini pun diikuti dengan mengalirnya investasi baru terutama investasi di sektor manufaktur dan peningkatan penyerapan tenaga kerja juga ikut kinerja industri pada Mei 2025 ini.
"Kembalinya IKI Mei 2025 pada laju ekspansi telah ditopang oleh 21 subsektor yang tercatat tumbuh positif dan menyumbang kontribusi sebesar 95,7 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas pada triwulan I-2025," ucap Febri dalam Rilis IKI Mei 2025 di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Rabu, 28 Mei 2025.
Peningkatan IKI, lanjut dia, juga dipengaruhi oleh ekspansi pada seluruh variabel pembentuk IKI, yaitu pesanan, produksi, dan persediaan. Variabel pesanan mengalami ekspansi dengan peningkatan 2,13 poin dibandingkan April 2025. Sementara variabel produksi dan persediaan sedikit menurun menjadi 52,43 poin dan 52,48 poin.
Meningkatnya variabel permintaan menjadi angin segar dimana sebelumnya variabel pesanan berada dalam zona kontraksi. "Kembalinya variabel pesanan ke zona ekspansi telah menjadi penopang kinerja industri di sisi permintaan, baik domestik maupun global, pada Mei 2025 ini," ujar Febri.
Adapun subsektor yang memiliki nilai IKI tertinggi, yaitu industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) dan industri pengolahan tembakau (KBLI 12). Sementara itu, dua subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) serta industri peralatan listrik (KBLI 27).
Baca juga: Upaya Bangun Manufaktur Dikritisi, Kemenperin Beberkan Fakta-faktanya |