Iran Desak Dunia Islam Gunakan Kekuatan Ekonomi Tekan Israel

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi. Foto: Metrotvnews.com

Iran Desak Dunia Islam Gunakan Kekuatan Ekonomi Tekan Israel

Fajar Nugraha • 17 June 2025 19:10

Jakarta: Iran mendesak negara-negara Islam untuk menghentikan sikap simbolik terhadap Israel dan mulai menggunakan kekuatan nyata yang dimiliki terutama di sektor energi dan ekonomi. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menilai bahwa tekanan konkret seperti pemboikotan produk dan penghentian ekspor energi jauh lebih efektif dalam melawan agresi Zionis ketimbang sekadar pernyataan politik.

“Negara-negara Islam hanya membuat keputusan untuk hal-hal yang tidak punya kekuatan,” ujar Boroujerdi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 17 Juni 2025.

Ia kemudian mempertanyakan mengapa tidak ada langkah konkret seperti pemutusan arus energi ke Israel, meskipun kendali energi banyak berada di tangan negara-negara Muslim.

Boroujerdi menyatakan bahwa negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki potensi besar dalam sektor energi dan perdagangan, namun belum dimanfaatkan secara optimal untuk memberi tekanan terhadap agresi militer Israel.

Ia menggarisbawahi bahwa pemutusan pasokan energi, boikot barang-barang Israel, dan pemblokiran jalur logistik dapat menjadi bentuk nyata dukungan terhadap rakyat Palestina.

“Kalau kita ingin kuat, kita harus berhenti menjadi konsumen pasif,” tegas Boroujerdi.

“Gunakan kekuatan ekonomi kita untuk menekan rezim brutal ini,” ucap Boroujerdi.

Lebih lanjut, Dubes Iran juga mengusulkan solusi jangka panjang yang damai dan inklusif untuk menyelesaikan persoalan Palestina: penyelenggaraan referendum lintas agama dan etnis. Menurutnya, demokrasi tidak boleh bersifat eksklusif dan harus berlaku adil di semua konteks, termasuk untuk rakyat Palestina.

“Kalau demokrasi itu baik untuk Indonesia, AS, Jerman, kenapa tidak untuk Palestina?” ujar Boroujerdi.

Boroujerdi menambahkan bahwa referendum harus melibatkan seluruh warga Palestina asli untuk menentukan masa depan negaranya sendiri tanpa tekanan militer atau pengaruh asing. Ia menegaskan bahwa solusi tersebut merupakan jalan damai yang sesuai dengan prinsip keadilan dan nilai-nilai universal.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)