Grab-Gojek Buka Suara soal Kenaikan Tarif Ojol: Buat 'Tambahan' Mitra Pengemudi

Ilustrasi. Foto: dok Istimewa.

Grab-Gojek Buka Suara soal Kenaikan Tarif Ojol: Buat 'Tambahan' Mitra Pengemudi

Insi Nantika Jelita • 3 July 2025 13:39

Jakarta: Menanggapi rencana pemerintah menaikkan tarif ojek daring (ojol) hingga 15 persen, sejumlah perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi menyatakan dukungan langkah yang berimbang demi keberlanjutan ekosistem.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyatakan pihaknya memahami kebijakan tarif yang baru akan berdampak pada berbagai aspek, mulai dari pendapatan mitra pengemudi hingga sensitivitas harga di kalangan konsumen.

"Penting bagi penyesuaian tarif untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan penghasilan mitra dan potensi penurunan permintaan akibat daya tarik harga yang berkurang," klaim Tirza dikutip dari keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Kamis, 3 Juli 2025.

Grab menilai proses penyesuaian tarif harus dilakukan secara kolaboratif. Perusahaan menegaskan akan terus mendengarkan masukan dari mitra pengemudi melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk kegiatan rutin seperti Kopdar dan Forum Diskusi Mitra (Fordim) yang digelar di berbagai kota, baik secara luring maupun daring.

"Kami memahami perubahan seperti ini tidak mudah dan akan menimbulkan tantangan bagi semua pihak. Namun kami percaya, dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, kita dapat mencari solusi terbaik," kata Tirza.
 

Baca juga: Pelanggan hingga UMKM Bakal Terdampak Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online


(Ilustrasi. Foto: dok MI)
 

Demi menjaga keseimbangan


Sementara itu, Gojek juga menyatakan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara tarif yang kompetitif dan kemampuan daya beli masyarakat.

Director of Public Affairs and Communications GoTo Ade Mulya menegaskan pihaknya melakukan kajian menyeluruh bersama kementerian untuk memastikan keputusan yang diambil membawa dampak positif bagi keseluruhan ekosistem.

Gojek mengaku akan memberikan tarif yang kompetitif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku dengan mempertimbangkan tingkat daya beli masyarakat sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

"Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem, memastikan peluang order atau permintaan tetap tinggi, sehingga mendukung penghasilan mitra secara jangka panjang," kata Ade dalam keterangannya.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)